About

Senin, 06 Februari 2012

Teknik Mencabut Gigi Molar Fraktur

Sebelum menguraikan bagaimana mencabut gigi fraktur, operator harus lebih dahulu mengetahui prosedur untuk mencabut gigi. Ada lima langkah yang perlu diikuti: 1.Sisihkan gusi (gingival attachment) dari gigi yang akan dicabut dengan menggunakan bein. 2.Goyangkan gigi dengan menggunakan bein (elevator). 3.Pilih tang cabut gigi yang beaknya sesuai dengan bentuk anatomi akar gigi yang akan dicabut. 4.Luksasi gigi dengan menggunakan tang yang telah dipilih. 5. Lepaskan gigi dari soket dengan gerakan menarik ke arah oklusal. Pencabutan gigi yang fraktur dengan tang pencabutan gigi dapat dibagi menjadi dua jenis menurut banyaknya akar pada setiap gigi yaitu: 1.Gigi berakar ganda. 2.Gigi berakar tunggal. Pada gigi molar atas yang mempunyai tiga akar yaitu akar mesial, distal, dan palatinal, apabila terjadi fraktur seluruh mahkota pada waktu pencabutan sehingga tertinggal seluruh akar, cara penanganannya adalah sebagai berikut: Dengan menggunakan Zekrya Carbide bur kecepatan tinggi, akar gigi dibelah sampai terjadi celah yang dalam. Untuk ini operator harus memahami bentuk anatomi dan akar gigi molar atas, agar dalam membelah akar tepat sampai septum interradikular. Perkiraan letak septum interradikular juga dapat diraba dengan sonde lengkung. Dari titik cekungan di bagian bukal (antara akar mesiobukal dan distobukal), bur diarahkan tegak lurus ke tengah gigi sehingga terjadi alur sampai ke tengah gigi, selanjutnya bur diarahkan ke mesial dan distal. Perbedaan ukuran akar mesiobukal pada molar pertama dan kedua memengaruhi garis pemisah. Pengeburan harus dilakukan dengan hati-hati sebab akar molar atas letaknya berdekatan dengan sinus maksilaris. Setelah akar dipisahkan dengan bur, sisa akar yang belum patah dapat dipatahkan dengan menggunakan bein kecil tipis atau cryer. Dengan sedikit rotasi bein atau cryer tersebut digerakkan, kemudian sisa akar diambil dengan tang pencabut akar gigi atas yang berbentuk bayonet. Letakkan ujung tang (beak) pencabut sisa akar gigi sedalam mungkin ke arah apikal, menjepit akar gigi dan dengan gerakan sedikit rotasi akar ditarik ke luar. Pencabutan dimulai dengan akar palatinal yang paling besar kemudian akar distal dan selanjutnya akar mesial. Prosedur ini lebih sedikit risikonya dibandingkan dengan menggunakan elevator (bein dan cryer) yang dapat menyebabkan masuknya akar ke dalam sinus maksilaris. Jika tidak dapat keluar dengan tang, akar distobukal dapat dikeluarkan dengan memiringkan elevator, dan menggunakan akar palatinal sebagai tumpuan. Akar mesiobukal paling baik dikeluarkan dengan menggunakan elevator di mesial, dan langsung ke akar yang mempunyai lengkung ke distal. Hal ini dimungkinkan oleh adanya ruangan yang dihasilkan setelah pengeluaran akar distobukal. Tekanan langsung dapat mengakibatkan akar tersebut terdorong ke dalam sinus maksilaris. Jadi, pemakaian elevator harus dilakukan dengan hati-hati sekali. Jika gambaran foto rontgen menunjukkan akar hanya dibatasi oleh tulang yang tipis, akar harus dikeluarkan dengan membuat flap dan mengambil atau memotong bagian dari tulang bukal. Hal ini dilakukan oleh dokter spesialis bedah mulut.

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More