About

Senin, 06 Februari 2012

LUBANG GIGI

LUBANG GIGI Salah satu masalah gigi yang paling sering terjadi adalah gigi berlubang. Menurut penelitian tim Riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan pada 2007, sebanyak 71 persen masyarakat Indonesia mengalami masalah karies atau gigi berlubang. Masalah gigi berlubang dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Caranya, cukup dengan melakukan kebiasaan menyikat gigi setelah makan serta membatasi makanan manis dan lengket. Ketika anda mengkonsumsi makanan manis, maka kandungan gula pada makanan itu akan menempel pada kerak gigi dan jelas akan menimbulkan bibit gigi berlubang ( ini terjadi dalam kurun waktu 2 menit ). Jadi bagi anda para penggila permen, coklat , dan semua makanan yang manis sebaiknya anda dengan seksamam membaca artikel ini. Karena percaya atau tidak gigi berlubang mempunyai akibat yang fatal jika kita tidak peduli. Banyak orang menganggap gigi yang berlubang disebabkan oleh ulat. Teori salah ini bertahan hingga tahun 1700-an hingga Willoughby Miller seorang dokter gigi Amerika yang bekerja di Berlin University menemukan penyebab gigi berlubang. Ia menemukan bahwa lubang gigi disebabkan oleh bakteri dan gula. Bakteri akan mengubah gula dari sisa makanan menjadi asam yang menyebabkan lingkungan gigi menjadi asam (lingkungan alami gigi adalah basa) dan asam inilah yang membuat lubang kecil pada email gigi. Saat lubang terjadi pada email gigi, belum dirasakan sakit atau nyeri. Tetapi, lubang kecil pada email selanjutnya dapat menjadi celah sisa makanan dan adanya bakteri akan membuat lubang semakin besar dan melubangi dentin. Pada saat itulah akan terasa linu pada gigi saat makan. Bila dibiarkan, lubang akan sampai pada lubang saraf sehingga kita akan mulai merasakan nyeri atau sakit gigi. Proses ini akan berlangsung sampai gigi menjadi habis dan hanya tersisa akar gigi. Saat gigi berlubang maka didalamnya ada infeksi terhadap gigi. apabila tida ditambal segera maka akan mengakibatkan infeksi yang semakin dalam terhadap gigi itu, lalu menjalar kedalam rongga syaraf dan menyebabkan timbulnya abses diujung akar gigi. Abses gigi adalah kumpulan nanah YANG DIAKIBATKAN dari infeksi yang terjadi pada rongga syaraf gigi yang rasa sakitnya sangat luar biasa. Jika masih terus terjadi infeksi pada rongga syaraf gigi maka gigi berlubang akan mengakibatkan beberapa penyakit diantaranya : tanggalnya gigi yang berlubang tadi mediastinitis ( Peradangan pada dada ) sepsis ( peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi ) facial cellulitis, Ludwigs angina ( penyebaran infeksi kedalam jaringanlunak misalnya jantung, hati dan lainya ) osteomyelitisof the jaw ( Penyebaran infeksi kedalam tulang rahang gigi ) penyebaran lainya kan mengakibatkan abses otak ( infeksi pada otak manusia ) endocarditis ( peradangan yang terjadi pada lapisan jantung, otot jantung dan katup jantung ) pnemonia ( radang paru paru ) Untuk itu, biasakan membawa sikat gigi kemanapun pergi. Jadi, setelah makan siang atau makan-makanan manis dan lengket Anda bisa segera menyikat gigi untuk menghilangkan bakteri penyebab gigi berlubang. Konsumsi makanan yang banyak mengandung kalsium dan mineral seperti susu juga bisa mencegah gigi berlubang. Saat gigi sedang bekerja mengolah makanan mineral dan kalsium pada gigi ikut terkikis. Untuk menutup kembali bagian yang terkikis itu, maka kita harus mengonsumsi makanan yang mengandung klasium dan mineral tinggi. Mulailah membiasakan diri menyikat gigi sesudah makan. Jika gigi terlanjur berlubang, segera periksakan ke Unit Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut. Jangan menunggu hingga terasa nyeri. Lakukan juga pemeriksaan gigi secara rutin minimal setiap enam bulan sekali. Ketika dideteksi lubang gigi dangkal, masih memungkinkan dilakukan penambalan sebagai langkah perawatan. Namun, jika Anda memiliki lubang gigi yang sudah menembus saraf, dengan abses (nanah) dalam tulang rahang, biasanya dokter akan menganjurkan untuk melakukan perawatan saluran akar. Prinsipnya, perawatannya adalah menghilangkan sumber infeksi, membentuk dan membersihkan saluran akar, kemudian diisi dengan bahan khusus, supaya tidak ada ruang kosong dan mencegah kuman masuk ke dalam tulang rahang. Namun, mungkin karena saking tidak kuatnya menahan nyeri gigi, tidak sedikit pasien yang ingin giginya secepatnya dicabut. Padahal, kendati lubang pada gigi sudah mencapai akar, jika masih ada jaringan sehat, pasien tidak perlu menjalani operasi pencabutan gigi. Jika seluruh jaringan gigi yang rusak dan membusuk diangkat tuntas, rasa sakit yang sebelumnya dialami, akan hilang seketika, Jadi, jika gigi masih bisa dipertahankan, sebaiknya jangan sembarang dicabut. Apalagi, bila gigi yang sudah tanggal itu tidak segera diganti. Karena, ruang kosong pada gusi lama kelamaan akan mengganggu keseimbangan pengunyahan. Misalnya, Anda terpaksa mengunyah pada satu sisi, yang akan berdampak pada kerusakan sendi rahang. Kelainan ini bisa ditandai ketika membuka dan menutup mulut terdengar suara ‘klak’, ‘klak’ pada sendi rahang. Bila dibiarkan bisa-bisa rahang tidak bisa menutup, setelah membuka lebar, misalnya ketika menguap. Anda tidak ingin hal itu terjadi, bukan? Selepas perawatan saluran akar selesai, masih ada satu tahap lagi yang diperlukan, yaitu pembuatan restorasi (tambalan atau mahkota tiruan). Restorasi ini penting untuk mengembalikan bentuk, fungsi dan melindungi gigi yang sudah dirawat agar dapat bertahan seterusnya dalam mulut. Nah, jika semua masalah gigi Anda sudah ditangani tuntas, langkah selanjutnya adalah merawat gigi secara tepat, dengan cara menggosok gigi minimal 2 kali sehari. Setelah sarapan dan sebelum tidur. Menggosok gigi sebelum tidur penting sekali. Sebab, selama tidur tidak ada aktivitas sehingga proses pembusukan akan lebih cepat terjadi. Namun, ada pendapat lain yang mengatakan, jangan langsung menggosok gigi sehabis makan. Mengapa? Setelah makan, hasil fermentasi sisa makanan berupa senyawa bersifat asam dan membuat lingkungan sekitar gigi bersuasana asam. Dalam beberapa menit derajat keasaman tadi akan meningkat. Bila menyikat gigi pada saat derajat keasaman dalam mulut masih pada tingkat kritis, ternyata dapat memicu dekalsifikasi (hilangnya garam kalsium) pada email gigi, yang diduga bisa mempercepat kerusakan gigi. Jadi, sebaiknya tunda menyikat gigi segera setelah makan, setidaknya sekitar 20-30 menit sesudah makan. Langkah yang umumnya akan diambil dokter gigi adalah menambal gigi yang rusak, bila lubangnya belum terlalu besar. Tetapi, bila kita merasakan sakit gigi, proses penambalan tidak dapat langsung dilakukan karena dengan demikian gas dalam gigi tidak dapat keluar. Dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit atau akan mematikan saraf gigi agar kita tidak tersiksa dengan rasa sakitnya. Pada kunjungan selanjutnya barulah gigi akan dibersihkan dan ditambal sementara, penambalan secara permanen dilakukan pada kunjungan berikutnya lagi. Bila lubang terlalu besar dan tidak memungkinkan untuk ditambal, berarti gigi harus dicabut. Sama seperti proses penambalan gigi, maka gigi juga tidak dapat langsung dicabut saat gigi masih terasa sakit. Hal ini disebabkan saat kita merasakan sakit gigi, maka obat anestesi (obat kebal agar tidak terasa sakit saat gigi dicabut) tidak dapat menembus akar gigi, sehingga saat dicabut akan menyebabkan sakit yang luar biasa. Proses pencabutan gigi baru bisa dilakukan saat gigi sudah tidak terasa sakit dan untuk menghilangkan rasa sakit dokter akan mematikan saraf gigi. Topik Untuk Artikel Ini: proses penambalan gigi, prosedur penambalan gigi, tahap penambalan gigi, Cara cabut gigi agar tidak sakit, prosedur pencabutan gigi pdf, indikasi gigi yang akan ditambal pdf, akar gigi patah saat dicabut, prosedur pencabutan akar gigi susu yang menembus gusi, rasa cabut gigi permanen, rasa sakit cabut gigi untuk kawat gigi, syarat gigi harus dicabut, tahapan cabut syaraf gigi, prosedur kerja penambalan gigi, peosedur penambalan gigi, penambalan gigi pasca kegagalan cabut gigi

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More