About

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 06 Februari 2012

Mencegah halitosis dengan pembersih lidah dan obat kumur

Penggunaan pembersih lidah dan obat kumur sangat efektif dalam mengurangi halitosis, hal ini terungkap dari materi yang disampaikan oleh Profesor Satoshi Shizukuishi, DDS,PhD dalam Kongres PDGI XXIV dan Seminar Ilmiah 2011 dengan judul: Etiology, Diagnosis, and Management of Oral Malodor, yang diselenggarakan di hotel Discovery Kartika Plaza (Kuta, Bali) pada tanggal 30 Maret – 2 April 2011. Dalam materinya Prof.Satoshi,menyampaikan mengenai oral malodor/halitosis/nafas tidak segar. Pada kebanyakan kasus, halitosis terutama disebabkan oleh aktivitas bakteri patogen yang terdapat pada tongue coating (52%), periodontitis (5%), atau kombinasi dari keduanya (30%). Perawatan halitosis meliputi pembersihan gigi dan lidah, perawatan periodontal, dan perawatan kedokteran gigi lainnya. Pada sesi ini Prof. Satoshi menyampaikan penggunaan produk GUM dalam meningkatkan kebersihan gigi dan mulut, beserta pencegahan halitosis. Penggunaan pembersih lidah dan obat kumur sangat efektif dalam mengurangi halitosis. Untuk pencegahan halitosis, mengunyah permen karet yang mengandung eukaliptus dapat mengurangi halitosis dengan menghambat pembentukan tongue coating.

Teknik Mencabut Gigi Molar Fraktur

Sebelum menguraikan bagaimana mencabut gigi fraktur, operator harus lebih dahulu mengetahui prosedur untuk mencabut gigi. Ada lima langkah yang perlu diikuti: 1.Sisihkan gusi (gingival attachment) dari gigi yang akan dicabut dengan menggunakan bein. 2.Goyangkan gigi dengan menggunakan bein (elevator). 3.Pilih tang cabut gigi yang beaknya sesuai dengan bentuk anatomi akar gigi yang akan dicabut. 4.Luksasi gigi dengan menggunakan tang yang telah dipilih. 5. Lepaskan gigi dari soket dengan gerakan menarik ke arah oklusal. Pencabutan gigi yang fraktur dengan tang pencabutan gigi dapat dibagi menjadi dua jenis menurut banyaknya akar pada setiap gigi yaitu: 1.Gigi berakar ganda. 2.Gigi berakar tunggal. Pada gigi molar atas yang mempunyai tiga akar yaitu akar mesial, distal, dan palatinal, apabila terjadi fraktur seluruh mahkota pada waktu pencabutan sehingga tertinggal seluruh akar, cara penanganannya adalah sebagai berikut: Dengan menggunakan Zekrya Carbide bur kecepatan tinggi, akar gigi dibelah sampai terjadi celah yang dalam. Untuk ini operator harus memahami bentuk anatomi dan akar gigi molar atas, agar dalam membelah akar tepat sampai septum interradikular. Perkiraan letak septum interradikular juga dapat diraba dengan sonde lengkung. Dari titik cekungan di bagian bukal (antara akar mesiobukal dan distobukal), bur diarahkan tegak lurus ke tengah gigi sehingga terjadi alur sampai ke tengah gigi, selanjutnya bur diarahkan ke mesial dan distal. Perbedaan ukuran akar mesiobukal pada molar pertama dan kedua memengaruhi garis pemisah. Pengeburan harus dilakukan dengan hati-hati sebab akar molar atas letaknya berdekatan dengan sinus maksilaris. Setelah akar dipisahkan dengan bur, sisa akar yang belum patah dapat dipatahkan dengan menggunakan bein kecil tipis atau cryer. Dengan sedikit rotasi bein atau cryer tersebut digerakkan, kemudian sisa akar diambil dengan tang pencabut akar gigi atas yang berbentuk bayonet. Letakkan ujung tang (beak) pencabut sisa akar gigi sedalam mungkin ke arah apikal, menjepit akar gigi dan dengan gerakan sedikit rotasi akar ditarik ke luar. Pencabutan dimulai dengan akar palatinal yang paling besar kemudian akar distal dan selanjutnya akar mesial. Prosedur ini lebih sedikit risikonya dibandingkan dengan menggunakan elevator (bein dan cryer) yang dapat menyebabkan masuknya akar ke dalam sinus maksilaris. Jika tidak dapat keluar dengan tang, akar distobukal dapat dikeluarkan dengan memiringkan elevator, dan menggunakan akar palatinal sebagai tumpuan. Akar mesiobukal paling baik dikeluarkan dengan menggunakan elevator di mesial, dan langsung ke akar yang mempunyai lengkung ke distal. Hal ini dimungkinkan oleh adanya ruangan yang dihasilkan setelah pengeluaran akar distobukal. Tekanan langsung dapat mengakibatkan akar tersebut terdorong ke dalam sinus maksilaris. Jadi, pemakaian elevator harus dilakukan dengan hati-hati sekali. Jika gambaran foto rontgen menunjukkan akar hanya dibatasi oleh tulang yang tipis, akar harus dikeluarkan dengan membuat flap dan mengambil atau memotong bagian dari tulang bukal. Hal ini dilakukan oleh dokter spesialis bedah mulut.

Menyembuhkan penyakit gusi dan mendapatkan bantuan pengobatan rumah sakit gigi dengan menggunakan sederhana

penyakit gusi mempengaruhi sekitar 1 dari 3 orang dewasa, namun penyebab pasti dari penyakit gusi kadang-kadang tidak diketahui, tetapi permen gejala penyakit termasuk sakit, perdarahan, mundur atau gusi terinfeksi, bau mulut dan sakit gigi yang disebabkan oleh penyakit gusi. Seringkali penyakit gusi mulai dari sebagai ketidaknyamanan ringan dengan hanya beberapa gejala yang dijelaskan di atas ini, namun dengan cepat dapat menyebar dan penyakit gusi lama sebelum menetapkan sendiri di mulut Anda, gusi dan gigi. Menggunakan metode tradisional menyembuhkan penyakit gusi bisa sulit, namun ada berbagai sederhana, obat gusi efektif dan alami penyakit dan pengobatan rumah yang akan memberantas penyakit gusi Anda dan memberikan bantuan sakit gigi. Beberapa penyebab penyakit gusi seperti membangun plak, kerusakan gigi, penyakit gigi dapat dibantu melalui rutin kebersihan hati-hati lisan, namun beberapa orang tampaknya rentan terhadap penyakit gusi bahkan ketika mereka mengikuti rencana perawatan baik lisan. Jika Anda menderita penyakit gusi atau rentan terhadap gejala penyakit gusi perhatian ekstra untuk menyikat Anda, flossing dan kesehatan mulut umum. Untuk menjaga gusi Anda sehat dan gigi dalam kondisi baik memastikan Anda menyimpan sikat gigi Anda bersih dan mensterilkan di mendidih, air asin setelah setiap penggunaan. Juga jangan menyikat terlalu keras dan menjaga sikat gigi pada sudut terhadap gusi Anda ketika menyikat di lambat, gerakan melingkar. Juga sering floss gigi dan mempertimbangkan menggunakan produk pembersih lidah. Home obat untuk menyembuhkan gusi penyakit / strong Untungnya ada beberapa pengobatan rumah permen penyakit yang akan menyembuhkan penyakit gusi secara cepat dan efektif. Anda tidak perlu menghabiskan ratusan dolar untuk produk yang berpotensi mengandung bahan kimia berbahaya yang kuat, kunjungan mahal ke dokter gigi atau produk sakit gigi lega. Alam pengobatan penyakit gusi rumah dapat benar-benar efektif dan hampir tidak ada biaya apapun untuk menggunakan, berikut adalah beberapa obat penyakit gusi yang paling populer. Hangat air asin / strong membilas mulut secara teratur dengan air asin hangat untuk menghilangkan bakteri berbahaya dan membersihkan mulut. Garam adalah murah dan mudah tersedia dan jika sering dilakukan bisa efektif dalam memulihkan bakteri mulut yang sehat. Vitamin C Vitamin C tidak akan permen penyakit namun itu terbukti untuk membantu menghentikan pendarahan gusi dan berhenti gusi surut lebih lanjut. Cobalah mengambil bubuk vitamin C larut dalam air sehingga mulai bekerja segera setelah mencapai mulut. minyak pohon teh (Aloe Vera gel juga bekerja dengan baik) gel minyak pohon teh mungkin adalah yang paling terkenal dan paling efektif menyembuhkan penyakit gusi. Minyak pohon teh dapat memberikan bantuan dari perdarahan gusi, surut gusi, sakit mulut, sakit gigi lega dan bahkan bau mulut. minyak pohon teh menghentikan bakteri menempel pada gusi dan gigi. Coba tambahkan beberapa tetes minyak pohon teh untuk sikat gigi dan sikat seperti biasa atau membeli minyak pohon teh pasta gigi gel khusus. Lemon jus / strong jus lemon bersifat asam sehingga akan menyerang bakteri berbahaya yang menyebabkan penyakit gusi, hal ini juga akan membantu melarutkan plak. Buat mulut mencuci menggunakan lemon segar dalam air hangat, gunakan antara menyikat daripada setelah sebagai asam yang berlebihan dapat mulai menimbulkan korosi gigi Anda Pijat gusi Anda / strong p Anda dapat melakukannya di tempat kerja atau rumah karena tidak diperlukan peralatan lain dari tangan Anda! Tahan gusi Anda antara ibu jari dan jari telunjuk dan lembut pijat bersama. Ini akan meningkatkan sirkulasi darah dan dapat memberikan penyakit gusi dan sakit gigi lega. menyembuhkan penyakit gusi Alam Jika Anda melihat di Internet Anda akan menemukan berbagai penyembuhan penyakit gusi atau produk permen karet penyakit. Sebagian besar produk yang mengandung bahan alami dan beberapa produk bisa efektif menyembuhkan penyakit gusi. Pilih produk yang dihormati dan berisi berbagai bahan alami khusus yang dipilih. Manfaat utama dari produk permen menyembuhkan penyakit selama pengobatan rumah yang dijelaskan di atas adalah bahwa mereka nyaman untuk digunakan dan produk dengan mudah dapat diambil dengan Anda ketika di tempat kerja atau bepergian. Kata Kunci artikel: obat sakit gusi, obat penyakit gusi, Menghentikan pendarahan gusi, mengobati gusi sakit, mengatasi penyakit gusi, pengobatan penyakit gigi, pengobatan penyakit karies gigi, pengobatan penyakit gusi, obat untuk penyakit gusi, penyakit gigi dan pengobatannya

Keadaan dan Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut di Indonesia

Program kesehatan gigi dan mulut telah dilaksanakan sejak Pelita I sampai dengan Pelita VI. Diharapkan pada tahun 2000, setiap orang baik di perkotaan maupun di perdesaan memperoleh pemeliharaan kesehatan yang memadai sehingga mereka dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dengan demikian, berarti masyarakat harus mampu memelihara dan meningkatkan kemandirian di bidang kesehatan. Hal ini berbeda dengan keadaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut walaupun telah telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan gigi dan mulut, angka kesakitan penyakit gigi dan mulut cenderung terus meningkat. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKIRT) pada tahun 1995, penyakit gigi dan mulut yang ditemukan di masyarakat masih berkisar penyakit yang menyerang jaringan keras gigi (karies) dan penyakit periodontal, yang menyatakan bahwa 63% penduduk Indonesia menderita kerusakan gigi aktif (kerusakan pada gigi yang belum ditangani). Pengalaman karies perorangan rata-rata (DMF-T = Decay Missing Filling-Teeth) berkisar antara 6,44 dan 7,8 yang berarti telah melebihi indeks DMF-T yang telah ditetapkan oleh WHO ( World Health Organization), yaitu 3. Adapun untuk prevalensi penyakit periodontal menunjukan 42,8%. Masalah tingginya angka penyakit gigi dan mulut saat ini sangat dipengahui oleh beberapa faktor antara lain faktor perilaku masyarakat. Berdasarkan SKRT 1995 dan Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) 1998 dinyatakan bahwa masyarakat belum menyadari pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Hal ini terlihat dari 22,8% penduduk Indonesia tidak menyikat gigi dan dari 77,2% yang menyikat gigi hanya 8,1% yang menyikat gigi tepat waktu. Kesadaran masyarakat untuk datang berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan masih rendah. Hal ini terlihat dari 87% masyarakat yang mengeluh sakit gigi tidak berobat, 12,3% masyarakat yang mengeluh sakit gigi datang berobat ke fasilitas kesehatan gigi sudah dalam keadaan terlambat sehingga dari rata-rata 6,4% gigi yang rusak 4,4% gigi sudah dicabut, dan 0,7% mencari pengobatan tradisional. Pemilihan pola makan yang salah dan pengaruh gaya hidup modern yang menyebabkan perubahan komsumsi pole makanan dari makanan berserat menjadi makanan tidak berserat diperkirakan depot mempengaruhi pertumbuhan rahang, sehingga mengakibatkan gigi tetap akan tumbuh berjejal. Dan hasil penelitian ada beberapa tempat yang kadar fluornya nol seperti di Kalimantan, Sulawesi, Jambi sehingga prevalensi kariesnya tinggi. Untuk mengatasi masalah di atas, pemerintah melalui Departemen Kesehatan telah melakukan berbagai upaya pendekatan pelayanan kesehatan, yaitu promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang terpadu dan berkesinambungan. Melalui strategi pembangunan berwawasan kesehatan dengan visi menuju Indonesia Sehat 2010, Departemen Kesehatan memiliki visi sebagai berikut: a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan. b. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat, beserta lingkungannya. c. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau. d. Mendorong kemandirian masyarakat untuk sehat.

Kenapa sih gigi sampai harus dicabut?

Kenapa sih gigi sampai harus dicabut? Ada berbagai alasan kenapa gigi harus dicabut. Alasan yang paling umum biasanya karena gigi tersebut sakit karena berlubang ataupun karena patah. Biasanya dokter gigi akan berusaha memperbaiki gigi tersebut dengan penambalan, ataupun perawatan endodontik. Namun, terkadang kerusakan yang ada sudah sangat luas sehingga mau gak mau si gigi memang harus dicabut. Ada beberapa alasan lain kenapa harus dilakukan pencabutan gigi atau dikenal juga dengan istilah ekstraksi gigi, di antaranya: - Pada anak-anak, ada yang gigi sulungnya masih bertahan di dalam mulut padahal gigi tetapnya sudah mau keluar. Terpaksa gigi sulung tersebut harus dicabut agar gigi tetapnya bisa tumbuh dengan posisi yang bagus. - Orang yang ingin melakukan perawatan kawat gigi, terkadang harus mencabut satu atau beberapa gigi untuk mendapatkan ruangan bagi gigi-gigi lainnya. Ada juga orang yang susunan giginya sangat berjejal sampai ada giginya yang berada di luar lengkung gigi. Gigi ini disarankan untuk dicabut karena biasanya agak sulit untuk dibersihkan. - Orang yang daya tahan tubuhnya sangat lemah karena suatu penyakit atau karena mengkonsumsi obat-obatan immunosuppresive alias obat yang bisa menurunkan daya tahan tubuh, biasanya harus mencabut giginya yang terinfeksi. Karena dikhawatirkan infeksi dari gigi tersebut bisa menyebar ke bagian tubuh yang lain karena lemahnya daya tahan tubuh. - Gigi bungsu yang bermasalah. Posisinya yang berada paling belakang menyebabkan gigi ini agak sulit dibersihkan sehingga banyak yang mengalami kerusakan. Terkadang gigi bungsu gak kebagian ruangan untuk tumbuh, sehingga mahkotanya hanya keluar sebagian. Hal ini menyebabkan plak dan sisa makanan mudah menempel disitu dan bisa menyebabkan iritasi serta peradangan pada jaringan gusi di sekitarnya. Selain itu, gigi bungsu yang terpendam terkadang juga bisa menimbulkan rasa sakit. Pustaka Serba Serbi Kesehatan Gigi & Mulut Oleh Ardyan Gilang Rahmadhan Kata Kunci artikel: Gigi berlubang harus dicabut, Efek gigi yang dicabut karena berlubang, apa yang harus dilakukan setelah gigi dicabut, radang gusi gigi bungsu, gigi harus dicabut, alasan mencabut gigi, kenapa gigi harus dicabut??, kenapa gigi harus dicabut?, kenapa gigi harus dicabut, kenapa gigi harus di cabut

Makanan yang Merusak Gigi Anak

Makanan yang lengket dan manis merupakan makanan yang mudah mengenyangkan anak, namun si anak tidak mendapat apa-apa lagi selain rasa kenyang itu. Akibatnya selera makan anak akan terganggu. Dalam jangka lama, hal ini akan menimbulkan kerugian bagi pertumbuhan tubuh anak yang sedang membutuhkan ekstra protein. Tentu saja anak boleh mendapatkan kue-kue, cokelat, permen, minuman sirup, dan lain-lain asal jumlahnya dibatasi. Pada umumnya makanan yang mengandung karbohidrat atau pati dan gula sukar dibersihkan dari gigi-gigi di dalam mulut. Makanan kecil (snack) bersifat lebih asam dibandingkan makanan yang hanya mengandung gula. Potensi timbulnya gigi berlubang telah diuji di laboratorium. Uji ini menunjukkan bahwa makanan karbohidrat yang berfermentasi baik gula atau pati yang dimasak mempunyai potensi sebagai penyebab gigi berlubang, sedangkan jumlah karbohidrat yang dikonsumsi tidak penting. Sifat fisik yang mempengaruhi keluarnya air ludah dan pem-bersihan makanan adalah kekasaran, kelarutan tekstur, dan lengketnya makanan. Makanan yang lengket dan mudah dikunyah tidak ada hubungannya dengan kecepatan pembersihan makanan di dalam mulut karena kebalikan dari kepercayaan masyarakat, penelitian menunjukkan secara umum makanan yang lekat (sticky) seperti karamel, dibersihkan dari mulut lebih cepat daripada makanan lainnya yang secara umum tidak lekat (non-sticky) seperti biskuit tawar (cracker), keripik kentang (potato chip), dan roti. Makanan-makanan ini merupakan karbohidrat yang dimasak dan relatif mudah dikunyah, sehingga air ludah tidak akan terpacu untuk banyak keluar seperti jika menggigit sesuatu yang keras, dan sesudahnya makanan ini akan banyak tertinggal di atas permukaan gigi, sedangkan makanan seperti karamel, karena teksturnya yang keras, air ludah akan banyak keluar dan makanan akan mudah ditelan tanpa banyak tertinggal di permukaan gigi. Makanan yang tidak alamiah, buatan pabrik, umumnya lunak, mudah dicerna, dan memakai zat-zat tambahan seperti zat pengawet, zat pewarna, dan zat perasa. Zat-zat tambahan ini dapat merusak komposisi air ludah. Padahal air ludah yang sehat sangat penting fungsinya dalam melindungi gigi dan mulut dari berbagai macam kelainan dan penyakit gigi dan mulut. Oleh karena itu makanan-makanan seperti ini harus dibatasi dalam konsumsi makanan anak sehari-hari. Permen sering menjadi kendala orang tua dalam menjaga gigi anak-anak. Kesukaan berlebihan anak pada permen bisa diatasi dengan memberikan ‘hari permen’. Jadi buat kesepakatan dengan anak bahwa satu hari dalam seminggu dia bebas untuk memakan permen apa saja, namun 6 hari lainnya sama sekali dilarang untuk makan permen. Saat-saat awal mungkin si anak akan sangat menunggu ‘hari permen’ untuk cepat datang, tapi lama kelamaan, tanpa sadar permen bukan lagi merupakan satu-satunya yang dinanti-nantikan anak. Apabila konsumsi makanan utama penuh gizi telah terpenuhi, anakanak merasa kenyang dan mereka tidak rewel. Kata Kunci artikel: makanan yang merusak gigi, makanan perusak gigi, makanan yang merusak gigi anak, jenis makanan yang merusak gigi, makanan yang merusak kesehatan gigi, makanan merusak gigi, makanan yg merusak gigi, zat gizi yang merusak kesehatan gigi, makanan yang merusak gigi pada anak, makanan yang merusak mulut

Mencegah Maloklusi

Mencegah Maloklusi Faktor etiologi utama pada maloklusi tampaknya bersifat keturunan. Pola skeletal dari rahang, bentuk otot mulut, dan ukuran dari gigi-geligi, semuanya dipengaruhi oleh faktor genetik. Sebagian besar faktor-faktor lokal, seperti gigi supernumerari dan hipodonsia, barangkali mempunyai latar belakang keturunan. Oleh karena itu, pencegahan primer atau modifikasi dari sifat-sifat ini hampir tidak mungkin dilakukan. Bahkan beberapa faktor etiologi yang merupakan akibat pengaruh lingkungan seperti trauma, tidak benar-benar bisa dicegah, dengan perkecualian tanggalnya gigi susu yang terlalu dini. Tanggalnya gigi-gigi yang terlalu cepat bisa dicegah, tetapi sudah kita lihat bersama bahwa hal ini bukan penyebab utama maloklusi, tetapi hanya memperparah masalah gigi yang berjejal pada kondisi tertentu saja. Oleh karena itu, pencegahan primer dari maloklusi dengan cara memodifikasi faktor-faktor etiologi belum bisa dilakukan pada sebagian besar pasien, berdasarkan pada kondisi pengetahuan dewasa ini. Selalu diperlukan perawatan korektif pada kasus-kasus ini. Meskipun demikian, pencegahan sekunder adalah penting pada ortodonsi. Ada dua aspek pencegahan sekunder yang akan dibicarakan di sini. (a) Mencegah sifat etiologi dasar menimbulkan efek merugikan yang maksimal. Ini terutama berlaku untuk faktor-faktor lokal, dan bisa diilustrasikan dengan mengacu pada gigi supernumerari tuberkulat. Jika gigi semacam ini dibiarkan pada tempatnya selama beberapa tahun, erupsi dari gigi insisivus sentral atas permanen akan tertunda. Gigi-gigi di dekatnya cenderung menduduki ruang untuk gigi permanen tersebut dan akan terjadi masalah oklusal yang lebih parah, yang sebenarnya dapat dicegah dengan mencabut gigi supernumerari lebih dini. (b) Mencegah faktor-faktor yang membuat maloklusi yang sudah ada menjadi lebih sulit diperbaiki. Barangkali contoh yang jelas dari keadaan ini adalah pencabutan gigi yang tidak dipertimbangkan dengan baik. Oklusi Klas 2 divisi I dengan perawatan yang jauh lebih sulit karena gigi molar pertama atas permanen sudah dicabut, sehingga gigi molar kedua bergerak ke depan dan menutup ruang bekas pencabutan. Jadi, walaupun pencegahan primer dari maloklusi merupakan perbuatan yang tidak realistik, pencegahan sekunder bisa membantu menghindari maloklusi atau mengurangi perlunya perawatan untuk beberapa kasus tertentu. Kunci pencegahan jenis ini adalah kewaspadaan. Pemeriksaan dini terhadap kondisi anak, diikuti dengan pemantauan ulang yang teratur, dan perawatan yang dilakukan pada waktu yang tepat jika diperlukan, akan bisa mengurangi maloklusi sampai tingkat dasar yang memang sudah tidak bisa dicegah lagi.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More