About

Senin, 06 Februari 2012

Makanan yang Merusak Gigi Anak

Makanan yang lengket dan manis merupakan makanan yang mudah mengenyangkan anak, namun si anak tidak mendapat apa-apa lagi selain rasa kenyang itu. Akibatnya selera makan anak akan terganggu. Dalam jangka lama, hal ini akan menimbulkan kerugian bagi pertumbuhan tubuh anak yang sedang membutuhkan ekstra protein. Tentu saja anak boleh mendapatkan kue-kue, cokelat, permen, minuman sirup, dan lain-lain asal jumlahnya dibatasi. Pada umumnya makanan yang mengandung karbohidrat atau pati dan gula sukar dibersihkan dari gigi-gigi di dalam mulut. Makanan kecil (snack) bersifat lebih asam dibandingkan makanan yang hanya mengandung gula. Potensi timbulnya gigi berlubang telah diuji di laboratorium. Uji ini menunjukkan bahwa makanan karbohidrat yang berfermentasi baik gula atau pati yang dimasak mempunyai potensi sebagai penyebab gigi berlubang, sedangkan jumlah karbohidrat yang dikonsumsi tidak penting. Sifat fisik yang mempengaruhi keluarnya air ludah dan pem-bersihan makanan adalah kekasaran, kelarutan tekstur, dan lengketnya makanan. Makanan yang lengket dan mudah dikunyah tidak ada hubungannya dengan kecepatan pembersihan makanan di dalam mulut karena kebalikan dari kepercayaan masyarakat, penelitian menunjukkan secara umum makanan yang lekat (sticky) seperti karamel, dibersihkan dari mulut lebih cepat daripada makanan lainnya yang secara umum tidak lekat (non-sticky) seperti biskuit tawar (cracker), keripik kentang (potato chip), dan roti. Makanan-makanan ini merupakan karbohidrat yang dimasak dan relatif mudah dikunyah, sehingga air ludah tidak akan terpacu untuk banyak keluar seperti jika menggigit sesuatu yang keras, dan sesudahnya makanan ini akan banyak tertinggal di atas permukaan gigi, sedangkan makanan seperti karamel, karena teksturnya yang keras, air ludah akan banyak keluar dan makanan akan mudah ditelan tanpa banyak tertinggal di permukaan gigi. Makanan yang tidak alamiah, buatan pabrik, umumnya lunak, mudah dicerna, dan memakai zat-zat tambahan seperti zat pengawet, zat pewarna, dan zat perasa. Zat-zat tambahan ini dapat merusak komposisi air ludah. Padahal air ludah yang sehat sangat penting fungsinya dalam melindungi gigi dan mulut dari berbagai macam kelainan dan penyakit gigi dan mulut. Oleh karena itu makanan-makanan seperti ini harus dibatasi dalam konsumsi makanan anak sehari-hari. Permen sering menjadi kendala orang tua dalam menjaga gigi anak-anak. Kesukaan berlebihan anak pada permen bisa diatasi dengan memberikan ‘hari permen’. Jadi buat kesepakatan dengan anak bahwa satu hari dalam seminggu dia bebas untuk memakan permen apa saja, namun 6 hari lainnya sama sekali dilarang untuk makan permen. Saat-saat awal mungkin si anak akan sangat menunggu ‘hari permen’ untuk cepat datang, tapi lama kelamaan, tanpa sadar permen bukan lagi merupakan satu-satunya yang dinanti-nantikan anak. Apabila konsumsi makanan utama penuh gizi telah terpenuhi, anakanak merasa kenyang dan mereka tidak rewel. Kata Kunci artikel: makanan yang merusak gigi, makanan perusak gigi, makanan yang merusak gigi anak, jenis makanan yang merusak gigi, makanan yang merusak kesehatan gigi, makanan merusak gigi, makanan yg merusak gigi, zat gizi yang merusak kesehatan gigi, makanan yang merusak gigi pada anak, makanan yang merusak mulut

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More