Hiperemi pulpa adalah penumpukan darah secara berlebihan
pada pulpa, yang disebabkan oleh kongesti vaskular. Hiperemi pulpa ada dua
tipe:
1. Arteri (aktif), jika terjadi peningkatan peredaran darah
arteri.
2. Vena (pasif), jika terjadi pengurangan peredaran darah
vena.
Jadi, hiperemi pulpa merupakan penanda bahwa pulpa tidak
dapat dibebani iritasi lagi untuk dapat bertahan sebagai suatu pulpa yang tetap
sehat.
Hiperemi pula dapat disebabkan oleh:
1. Trauma, seperti oklusi traumatik, syok termal sewaktu
preparasi kavitas, dehidrasi akibat penggunaan alkohol atau kloroform, syok
galvanik, iritasi terhadap dentin yang terbuka di sekitar leher gigi.
2. Kimiawi, seperti makanan yang asam atau manis, iritasi
terhadap bahan tumpatan silikat atau akrilik, bahan sterilisasi dentin (fenol,
H2O2, alkohol, kloroform).
3. Bakteri yang dapat menyebar melalui lesi karies atau
tubulus dentin ke pulpa, jadi dalam hal ini sebelum bakterinya masuk ke
jaringan pulpa, tetapi baru toksin bakteri.
Gejala
Hiperemi pulpa bukanlah penyakit, tetapi merupakan suatu
tanda bahwa ketahanan pulpa yang normal telah ditekan sampai kritis. Hiperemi
pulpa ditandai dengan rasa sakit yang tajam dan pendek. Umumnya rasa sakit
timbul karena rangsangan air, makanan, atau udara dingin, juga karena makanan
yang manis atau asin. Rasa sakit ini tidak spontan dan tidak berlanjut jika
rangsangan dihilangkan.
Diagnosis
Hiperemi pulpa didiagnosis melalui gejalanya dan pemeriksaan
klinis. Rasa sakit tajam dan berdurasi pendek, berlangsung beberapa detik
sampai kira-kira 1 menit, umumnya hilang jika rangsangan disingkirkan. Pulpa
yang hiperemi, peka terhadap perubahan temperatur, terutama rangsangan dingin.
Rasa manis umumnya juga menyebabkan rasa sakit.
Pemeriksaan visual dan riwayat sakit pada gigi tersebut
harus diperhatikan, misalnya apakah terdapat karies, gigi pernah ditumpat,
terdapat fraktur pada mahkota gigi, atau oklusi traumatik. Pada pemeriksaan
perkusi, gigi tidak peka walaupun kadangkadang ada respons ringan. Hal ini
disebabkan oleh vasodilatasi kapiler di dalam pulpa. Terhadap tes elektrik,
gigi menunjukkan kepekaan yang sedikit lebih tinggi daripada pulpa normal.
Gambaran radiografi menunjukkan ligamen periodontal dan lamina dura yang normal
dan pada gambaran ini dapat dilihat kedalaman karies.
Hiperemi pulpa harus dibedakan dengan hipersensitivitas
dentin walaupun keduanya termasuk pulpitis reversibel. Hipersensitivitas dentin
disebabkan oleh dua faktor, yaitu:
a. Transmisi rasa sakit melalui tubulus dentin yang terbuka.
b. Ambang rasa sakit yang rendah akibat vasodilatasi kapiler
yang kronis atau peradangan lokal.
Hipersensitif dentin, kadang-kadang disebut juga dengan
iritatio pulpa.
0 komentar:
Posting Komentar