About

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 06 Februari 2012

Mencegah halitosis dengan pembersih lidah dan obat kumur

Penggunaan pembersih lidah dan obat kumur sangat efektif dalam mengurangi halitosis, hal ini terungkap dari materi yang disampaikan oleh Profesor Satoshi Shizukuishi, DDS,PhD dalam Kongres PDGI XXIV dan Seminar Ilmiah 2011 dengan judul: Etiology, Diagnosis, and Management of Oral Malodor, yang diselenggarakan di hotel Discovery Kartika Plaza (Kuta, Bali) pada tanggal 30 Maret – 2 April 2011. Dalam materinya Prof.Satoshi,menyampaikan mengenai oral malodor/halitosis/nafas tidak segar. Pada kebanyakan kasus, halitosis terutama disebabkan oleh aktivitas bakteri patogen yang terdapat pada tongue coating (52%), periodontitis (5%), atau kombinasi dari keduanya (30%). Perawatan halitosis meliputi pembersihan gigi dan lidah, perawatan periodontal, dan perawatan kedokteran gigi lainnya. Pada sesi ini Prof. Satoshi menyampaikan penggunaan produk GUM dalam meningkatkan kebersihan gigi dan mulut, beserta pencegahan halitosis. Penggunaan pembersih lidah dan obat kumur sangat efektif dalam mengurangi halitosis. Untuk pencegahan halitosis, mengunyah permen karet yang mengandung eukaliptus dapat mengurangi halitosis dengan menghambat pembentukan tongue coating.

Teknik Mencabut Gigi Molar Fraktur

Sebelum menguraikan bagaimana mencabut gigi fraktur, operator harus lebih dahulu mengetahui prosedur untuk mencabut gigi. Ada lima langkah yang perlu diikuti: 1.Sisihkan gusi (gingival attachment) dari gigi yang akan dicabut dengan menggunakan bein. 2.Goyangkan gigi dengan menggunakan bein (elevator). 3.Pilih tang cabut gigi yang beaknya sesuai dengan bentuk anatomi akar gigi yang akan dicabut. 4.Luksasi gigi dengan menggunakan tang yang telah dipilih. 5. Lepaskan gigi dari soket dengan gerakan menarik ke arah oklusal. Pencabutan gigi yang fraktur dengan tang pencabutan gigi dapat dibagi menjadi dua jenis menurut banyaknya akar pada setiap gigi yaitu: 1.Gigi berakar ganda. 2.Gigi berakar tunggal. Pada gigi molar atas yang mempunyai tiga akar yaitu akar mesial, distal, dan palatinal, apabila terjadi fraktur seluruh mahkota pada waktu pencabutan sehingga tertinggal seluruh akar, cara penanganannya adalah sebagai berikut: Dengan menggunakan Zekrya Carbide bur kecepatan tinggi, akar gigi dibelah sampai terjadi celah yang dalam. Untuk ini operator harus memahami bentuk anatomi dan akar gigi molar atas, agar dalam membelah akar tepat sampai septum interradikular. Perkiraan letak septum interradikular juga dapat diraba dengan sonde lengkung. Dari titik cekungan di bagian bukal (antara akar mesiobukal dan distobukal), bur diarahkan tegak lurus ke tengah gigi sehingga terjadi alur sampai ke tengah gigi, selanjutnya bur diarahkan ke mesial dan distal. Perbedaan ukuran akar mesiobukal pada molar pertama dan kedua memengaruhi garis pemisah. Pengeburan harus dilakukan dengan hati-hati sebab akar molar atas letaknya berdekatan dengan sinus maksilaris. Setelah akar dipisahkan dengan bur, sisa akar yang belum patah dapat dipatahkan dengan menggunakan bein kecil tipis atau cryer. Dengan sedikit rotasi bein atau cryer tersebut digerakkan, kemudian sisa akar diambil dengan tang pencabut akar gigi atas yang berbentuk bayonet. Letakkan ujung tang (beak) pencabut sisa akar gigi sedalam mungkin ke arah apikal, menjepit akar gigi dan dengan gerakan sedikit rotasi akar ditarik ke luar. Pencabutan dimulai dengan akar palatinal yang paling besar kemudian akar distal dan selanjutnya akar mesial. Prosedur ini lebih sedikit risikonya dibandingkan dengan menggunakan elevator (bein dan cryer) yang dapat menyebabkan masuknya akar ke dalam sinus maksilaris. Jika tidak dapat keluar dengan tang, akar distobukal dapat dikeluarkan dengan memiringkan elevator, dan menggunakan akar palatinal sebagai tumpuan. Akar mesiobukal paling baik dikeluarkan dengan menggunakan elevator di mesial, dan langsung ke akar yang mempunyai lengkung ke distal. Hal ini dimungkinkan oleh adanya ruangan yang dihasilkan setelah pengeluaran akar distobukal. Tekanan langsung dapat mengakibatkan akar tersebut terdorong ke dalam sinus maksilaris. Jadi, pemakaian elevator harus dilakukan dengan hati-hati sekali. Jika gambaran foto rontgen menunjukkan akar hanya dibatasi oleh tulang yang tipis, akar harus dikeluarkan dengan membuat flap dan mengambil atau memotong bagian dari tulang bukal. Hal ini dilakukan oleh dokter spesialis bedah mulut.

Menyembuhkan penyakit gusi dan mendapatkan bantuan pengobatan rumah sakit gigi dengan menggunakan sederhana

penyakit gusi mempengaruhi sekitar 1 dari 3 orang dewasa, namun penyebab pasti dari penyakit gusi kadang-kadang tidak diketahui, tetapi permen gejala penyakit termasuk sakit, perdarahan, mundur atau gusi terinfeksi, bau mulut dan sakit gigi yang disebabkan oleh penyakit gusi. Seringkali penyakit gusi mulai dari sebagai ketidaknyamanan ringan dengan hanya beberapa gejala yang dijelaskan di atas ini, namun dengan cepat dapat menyebar dan penyakit gusi lama sebelum menetapkan sendiri di mulut Anda, gusi dan gigi. Menggunakan metode tradisional menyembuhkan penyakit gusi bisa sulit, namun ada berbagai sederhana, obat gusi efektif dan alami penyakit dan pengobatan rumah yang akan memberantas penyakit gusi Anda dan memberikan bantuan sakit gigi. Beberapa penyebab penyakit gusi seperti membangun plak, kerusakan gigi, penyakit gigi dapat dibantu melalui rutin kebersihan hati-hati lisan, namun beberapa orang tampaknya rentan terhadap penyakit gusi bahkan ketika mereka mengikuti rencana perawatan baik lisan. Jika Anda menderita penyakit gusi atau rentan terhadap gejala penyakit gusi perhatian ekstra untuk menyikat Anda, flossing dan kesehatan mulut umum. Untuk menjaga gusi Anda sehat dan gigi dalam kondisi baik memastikan Anda menyimpan sikat gigi Anda bersih dan mensterilkan di mendidih, air asin setelah setiap penggunaan. Juga jangan menyikat terlalu keras dan menjaga sikat gigi pada sudut terhadap gusi Anda ketika menyikat di lambat, gerakan melingkar. Juga sering floss gigi dan mempertimbangkan menggunakan produk pembersih lidah. Home obat untuk menyembuhkan gusi penyakit / strong Untungnya ada beberapa pengobatan rumah permen penyakit yang akan menyembuhkan penyakit gusi secara cepat dan efektif. Anda tidak perlu menghabiskan ratusan dolar untuk produk yang berpotensi mengandung bahan kimia berbahaya yang kuat, kunjungan mahal ke dokter gigi atau produk sakit gigi lega. Alam pengobatan penyakit gusi rumah dapat benar-benar efektif dan hampir tidak ada biaya apapun untuk menggunakan, berikut adalah beberapa obat penyakit gusi yang paling populer. Hangat air asin / strong membilas mulut secara teratur dengan air asin hangat untuk menghilangkan bakteri berbahaya dan membersihkan mulut. Garam adalah murah dan mudah tersedia dan jika sering dilakukan bisa efektif dalam memulihkan bakteri mulut yang sehat. Vitamin C Vitamin C tidak akan permen penyakit namun itu terbukti untuk membantu menghentikan pendarahan gusi dan berhenti gusi surut lebih lanjut. Cobalah mengambil bubuk vitamin C larut dalam air sehingga mulai bekerja segera setelah mencapai mulut. minyak pohon teh (Aloe Vera gel juga bekerja dengan baik) gel minyak pohon teh mungkin adalah yang paling terkenal dan paling efektif menyembuhkan penyakit gusi. Minyak pohon teh dapat memberikan bantuan dari perdarahan gusi, surut gusi, sakit mulut, sakit gigi lega dan bahkan bau mulut. minyak pohon teh menghentikan bakteri menempel pada gusi dan gigi. Coba tambahkan beberapa tetes minyak pohon teh untuk sikat gigi dan sikat seperti biasa atau membeli minyak pohon teh pasta gigi gel khusus. Lemon jus / strong jus lemon bersifat asam sehingga akan menyerang bakteri berbahaya yang menyebabkan penyakit gusi, hal ini juga akan membantu melarutkan plak. Buat mulut mencuci menggunakan lemon segar dalam air hangat, gunakan antara menyikat daripada setelah sebagai asam yang berlebihan dapat mulai menimbulkan korosi gigi Anda Pijat gusi Anda / strong p Anda dapat melakukannya di tempat kerja atau rumah karena tidak diperlukan peralatan lain dari tangan Anda! Tahan gusi Anda antara ibu jari dan jari telunjuk dan lembut pijat bersama. Ini akan meningkatkan sirkulasi darah dan dapat memberikan penyakit gusi dan sakit gigi lega. menyembuhkan penyakit gusi Alam Jika Anda melihat di Internet Anda akan menemukan berbagai penyembuhan penyakit gusi atau produk permen karet penyakit. Sebagian besar produk yang mengandung bahan alami dan beberapa produk bisa efektif menyembuhkan penyakit gusi. Pilih produk yang dihormati dan berisi berbagai bahan alami khusus yang dipilih. Manfaat utama dari produk permen menyembuhkan penyakit selama pengobatan rumah yang dijelaskan di atas adalah bahwa mereka nyaman untuk digunakan dan produk dengan mudah dapat diambil dengan Anda ketika di tempat kerja atau bepergian. Kata Kunci artikel: obat sakit gusi, obat penyakit gusi, Menghentikan pendarahan gusi, mengobati gusi sakit, mengatasi penyakit gusi, pengobatan penyakit gigi, pengobatan penyakit karies gigi, pengobatan penyakit gusi, obat untuk penyakit gusi, penyakit gigi dan pengobatannya

Keadaan dan Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut di Indonesia

Program kesehatan gigi dan mulut telah dilaksanakan sejak Pelita I sampai dengan Pelita VI. Diharapkan pada tahun 2000, setiap orang baik di perkotaan maupun di perdesaan memperoleh pemeliharaan kesehatan yang memadai sehingga mereka dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dengan demikian, berarti masyarakat harus mampu memelihara dan meningkatkan kemandirian di bidang kesehatan. Hal ini berbeda dengan keadaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut walaupun telah telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan gigi dan mulut, angka kesakitan penyakit gigi dan mulut cenderung terus meningkat. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKIRT) pada tahun 1995, penyakit gigi dan mulut yang ditemukan di masyarakat masih berkisar penyakit yang menyerang jaringan keras gigi (karies) dan penyakit periodontal, yang menyatakan bahwa 63% penduduk Indonesia menderita kerusakan gigi aktif (kerusakan pada gigi yang belum ditangani). Pengalaman karies perorangan rata-rata (DMF-T = Decay Missing Filling-Teeth) berkisar antara 6,44 dan 7,8 yang berarti telah melebihi indeks DMF-T yang telah ditetapkan oleh WHO ( World Health Organization), yaitu 3. Adapun untuk prevalensi penyakit periodontal menunjukan 42,8%. Masalah tingginya angka penyakit gigi dan mulut saat ini sangat dipengahui oleh beberapa faktor antara lain faktor perilaku masyarakat. Berdasarkan SKRT 1995 dan Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) 1998 dinyatakan bahwa masyarakat belum menyadari pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Hal ini terlihat dari 22,8% penduduk Indonesia tidak menyikat gigi dan dari 77,2% yang menyikat gigi hanya 8,1% yang menyikat gigi tepat waktu. Kesadaran masyarakat untuk datang berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan masih rendah. Hal ini terlihat dari 87% masyarakat yang mengeluh sakit gigi tidak berobat, 12,3% masyarakat yang mengeluh sakit gigi datang berobat ke fasilitas kesehatan gigi sudah dalam keadaan terlambat sehingga dari rata-rata 6,4% gigi yang rusak 4,4% gigi sudah dicabut, dan 0,7% mencari pengobatan tradisional. Pemilihan pola makan yang salah dan pengaruh gaya hidup modern yang menyebabkan perubahan komsumsi pole makanan dari makanan berserat menjadi makanan tidak berserat diperkirakan depot mempengaruhi pertumbuhan rahang, sehingga mengakibatkan gigi tetap akan tumbuh berjejal. Dan hasil penelitian ada beberapa tempat yang kadar fluornya nol seperti di Kalimantan, Sulawesi, Jambi sehingga prevalensi kariesnya tinggi. Untuk mengatasi masalah di atas, pemerintah melalui Departemen Kesehatan telah melakukan berbagai upaya pendekatan pelayanan kesehatan, yaitu promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang terpadu dan berkesinambungan. Melalui strategi pembangunan berwawasan kesehatan dengan visi menuju Indonesia Sehat 2010, Departemen Kesehatan memiliki visi sebagai berikut: a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan. b. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat, beserta lingkungannya. c. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau. d. Mendorong kemandirian masyarakat untuk sehat.

Kenapa sih gigi sampai harus dicabut?

Kenapa sih gigi sampai harus dicabut? Ada berbagai alasan kenapa gigi harus dicabut. Alasan yang paling umum biasanya karena gigi tersebut sakit karena berlubang ataupun karena patah. Biasanya dokter gigi akan berusaha memperbaiki gigi tersebut dengan penambalan, ataupun perawatan endodontik. Namun, terkadang kerusakan yang ada sudah sangat luas sehingga mau gak mau si gigi memang harus dicabut. Ada beberapa alasan lain kenapa harus dilakukan pencabutan gigi atau dikenal juga dengan istilah ekstraksi gigi, di antaranya: - Pada anak-anak, ada yang gigi sulungnya masih bertahan di dalam mulut padahal gigi tetapnya sudah mau keluar. Terpaksa gigi sulung tersebut harus dicabut agar gigi tetapnya bisa tumbuh dengan posisi yang bagus. - Orang yang ingin melakukan perawatan kawat gigi, terkadang harus mencabut satu atau beberapa gigi untuk mendapatkan ruangan bagi gigi-gigi lainnya. Ada juga orang yang susunan giginya sangat berjejal sampai ada giginya yang berada di luar lengkung gigi. Gigi ini disarankan untuk dicabut karena biasanya agak sulit untuk dibersihkan. - Orang yang daya tahan tubuhnya sangat lemah karena suatu penyakit atau karena mengkonsumsi obat-obatan immunosuppresive alias obat yang bisa menurunkan daya tahan tubuh, biasanya harus mencabut giginya yang terinfeksi. Karena dikhawatirkan infeksi dari gigi tersebut bisa menyebar ke bagian tubuh yang lain karena lemahnya daya tahan tubuh. - Gigi bungsu yang bermasalah. Posisinya yang berada paling belakang menyebabkan gigi ini agak sulit dibersihkan sehingga banyak yang mengalami kerusakan. Terkadang gigi bungsu gak kebagian ruangan untuk tumbuh, sehingga mahkotanya hanya keluar sebagian. Hal ini menyebabkan plak dan sisa makanan mudah menempel disitu dan bisa menyebabkan iritasi serta peradangan pada jaringan gusi di sekitarnya. Selain itu, gigi bungsu yang terpendam terkadang juga bisa menimbulkan rasa sakit. Pustaka Serba Serbi Kesehatan Gigi & Mulut Oleh Ardyan Gilang Rahmadhan Kata Kunci artikel: Gigi berlubang harus dicabut, Efek gigi yang dicabut karena berlubang, apa yang harus dilakukan setelah gigi dicabut, radang gusi gigi bungsu, gigi harus dicabut, alasan mencabut gigi, kenapa gigi harus dicabut??, kenapa gigi harus dicabut?, kenapa gigi harus dicabut, kenapa gigi harus di cabut

Makanan yang Merusak Gigi Anak

Makanan yang lengket dan manis merupakan makanan yang mudah mengenyangkan anak, namun si anak tidak mendapat apa-apa lagi selain rasa kenyang itu. Akibatnya selera makan anak akan terganggu. Dalam jangka lama, hal ini akan menimbulkan kerugian bagi pertumbuhan tubuh anak yang sedang membutuhkan ekstra protein. Tentu saja anak boleh mendapatkan kue-kue, cokelat, permen, minuman sirup, dan lain-lain asal jumlahnya dibatasi. Pada umumnya makanan yang mengandung karbohidrat atau pati dan gula sukar dibersihkan dari gigi-gigi di dalam mulut. Makanan kecil (snack) bersifat lebih asam dibandingkan makanan yang hanya mengandung gula. Potensi timbulnya gigi berlubang telah diuji di laboratorium. Uji ini menunjukkan bahwa makanan karbohidrat yang berfermentasi baik gula atau pati yang dimasak mempunyai potensi sebagai penyebab gigi berlubang, sedangkan jumlah karbohidrat yang dikonsumsi tidak penting. Sifat fisik yang mempengaruhi keluarnya air ludah dan pem-bersihan makanan adalah kekasaran, kelarutan tekstur, dan lengketnya makanan. Makanan yang lengket dan mudah dikunyah tidak ada hubungannya dengan kecepatan pembersihan makanan di dalam mulut karena kebalikan dari kepercayaan masyarakat, penelitian menunjukkan secara umum makanan yang lekat (sticky) seperti karamel, dibersihkan dari mulut lebih cepat daripada makanan lainnya yang secara umum tidak lekat (non-sticky) seperti biskuit tawar (cracker), keripik kentang (potato chip), dan roti. Makanan-makanan ini merupakan karbohidrat yang dimasak dan relatif mudah dikunyah, sehingga air ludah tidak akan terpacu untuk banyak keluar seperti jika menggigit sesuatu yang keras, dan sesudahnya makanan ini akan banyak tertinggal di atas permukaan gigi, sedangkan makanan seperti karamel, karena teksturnya yang keras, air ludah akan banyak keluar dan makanan akan mudah ditelan tanpa banyak tertinggal di permukaan gigi. Makanan yang tidak alamiah, buatan pabrik, umumnya lunak, mudah dicerna, dan memakai zat-zat tambahan seperti zat pengawet, zat pewarna, dan zat perasa. Zat-zat tambahan ini dapat merusak komposisi air ludah. Padahal air ludah yang sehat sangat penting fungsinya dalam melindungi gigi dan mulut dari berbagai macam kelainan dan penyakit gigi dan mulut. Oleh karena itu makanan-makanan seperti ini harus dibatasi dalam konsumsi makanan anak sehari-hari. Permen sering menjadi kendala orang tua dalam menjaga gigi anak-anak. Kesukaan berlebihan anak pada permen bisa diatasi dengan memberikan ‘hari permen’. Jadi buat kesepakatan dengan anak bahwa satu hari dalam seminggu dia bebas untuk memakan permen apa saja, namun 6 hari lainnya sama sekali dilarang untuk makan permen. Saat-saat awal mungkin si anak akan sangat menunggu ‘hari permen’ untuk cepat datang, tapi lama kelamaan, tanpa sadar permen bukan lagi merupakan satu-satunya yang dinanti-nantikan anak. Apabila konsumsi makanan utama penuh gizi telah terpenuhi, anakanak merasa kenyang dan mereka tidak rewel. Kata Kunci artikel: makanan yang merusak gigi, makanan perusak gigi, makanan yang merusak gigi anak, jenis makanan yang merusak gigi, makanan yang merusak kesehatan gigi, makanan merusak gigi, makanan yg merusak gigi, zat gizi yang merusak kesehatan gigi, makanan yang merusak gigi pada anak, makanan yang merusak mulut

Mencegah Maloklusi

Mencegah Maloklusi Faktor etiologi utama pada maloklusi tampaknya bersifat keturunan. Pola skeletal dari rahang, bentuk otot mulut, dan ukuran dari gigi-geligi, semuanya dipengaruhi oleh faktor genetik. Sebagian besar faktor-faktor lokal, seperti gigi supernumerari dan hipodonsia, barangkali mempunyai latar belakang keturunan. Oleh karena itu, pencegahan primer atau modifikasi dari sifat-sifat ini hampir tidak mungkin dilakukan. Bahkan beberapa faktor etiologi yang merupakan akibat pengaruh lingkungan seperti trauma, tidak benar-benar bisa dicegah, dengan perkecualian tanggalnya gigi susu yang terlalu dini. Tanggalnya gigi-gigi yang terlalu cepat bisa dicegah, tetapi sudah kita lihat bersama bahwa hal ini bukan penyebab utama maloklusi, tetapi hanya memperparah masalah gigi yang berjejal pada kondisi tertentu saja. Oleh karena itu, pencegahan primer dari maloklusi dengan cara memodifikasi faktor-faktor etiologi belum bisa dilakukan pada sebagian besar pasien, berdasarkan pada kondisi pengetahuan dewasa ini. Selalu diperlukan perawatan korektif pada kasus-kasus ini. Meskipun demikian, pencegahan sekunder adalah penting pada ortodonsi. Ada dua aspek pencegahan sekunder yang akan dibicarakan di sini. (a) Mencegah sifat etiologi dasar menimbulkan efek merugikan yang maksimal. Ini terutama berlaku untuk faktor-faktor lokal, dan bisa diilustrasikan dengan mengacu pada gigi supernumerari tuberkulat. Jika gigi semacam ini dibiarkan pada tempatnya selama beberapa tahun, erupsi dari gigi insisivus sentral atas permanen akan tertunda. Gigi-gigi di dekatnya cenderung menduduki ruang untuk gigi permanen tersebut dan akan terjadi masalah oklusal yang lebih parah, yang sebenarnya dapat dicegah dengan mencabut gigi supernumerari lebih dini. (b) Mencegah faktor-faktor yang membuat maloklusi yang sudah ada menjadi lebih sulit diperbaiki. Barangkali contoh yang jelas dari keadaan ini adalah pencabutan gigi yang tidak dipertimbangkan dengan baik. Oklusi Klas 2 divisi I dengan perawatan yang jauh lebih sulit karena gigi molar pertama atas permanen sudah dicabut, sehingga gigi molar kedua bergerak ke depan dan menutup ruang bekas pencabutan. Jadi, walaupun pencegahan primer dari maloklusi merupakan perbuatan yang tidak realistik, pencegahan sekunder bisa membantu menghindari maloklusi atau mengurangi perlunya perawatan untuk beberapa kasus tertentu. Kunci pencegahan jenis ini adalah kewaspadaan. Pemeriksaan dini terhadap kondisi anak, diikuti dengan pemantauan ulang yang teratur, dan perawatan yang dilakukan pada waktu yang tepat jika diperlukan, akan bisa mengurangi maloklusi sampai tingkat dasar yang memang sudah tidak bisa dicegah lagi.

Penyebab dan gejala penyakit gigi

Penyebab dan gejala penyakit gigi Hal yang harus diperhatikan - Biasakan anak membersihkan gigi sejak bayi atau sejak gigi pertama timbul sekitar berumur 6 bulan, karena karies gigi mulai tumbuh sejak gigi timbul. - Bersihkan gigi bayi dengan kapas dua kali sehari, setelah anak dapat memegang sikat diajari untuk sikatan sendiri dan gunakan air matang untuk air kumurnya. - Jangan biasakan anak minum susu setelah jam 10 malam atau sewaktu tidur, karena dapat menimbulkan karies gigi. - Setelah makan gula-gula, coklat, es krim atau makanan manis lainnya harus sikat gigi atau kumur-kumur sampai bersih. - Memeriksakan gigi dan mulut secara berkala ke dokter gigi - Penggunaan obat gigi hanya untuk pertolongan pertama dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari 3 hari. - Bila rasa sakit berlanjut atau semakin parah, hentikan pengobatan dan segera ke dokter gigi. - Obat kumur sebaiknya dikumur hanya untuk 1 mulut kemudian dibuang dan jangan ditelan. Penyebab dan gejala penyakit gigi 1. Karies gigi Hal yang harus diperhatikan - Karies gigi adalah kerusakan lapisan email dan dentin Penyebab dan gejala Penyebab - plak bakteri pada sisa-sisa makanan pada permukaan gigi Gejala - Gigi lebih peka terhadap panas, dingin, dan ngilu sehabis makan makanan yang merangsang - Terbentuk warna gelap atau hidung di antara gigi depan Penanggulangan - Bersihkan gigi sehari 2 kali dengan cara yang benar - Letakkan sebiji cengkeh pada gigi yang sakit sambil dihisap atau obat pereda nyeri. - Setiap hari terasa sakit kumur-kumur dengan air rebusan 15 biji cengkeh. - Septik mengencerkan dahak dan lain-lain. - Untuk pengobatan atau perawatan selanjutnya agar ke dokter gigi. 2. Gingivitis Hal yang harus diperhatikan - gingivitis adalah peradangan pada gigi Penyebab dan gejala Penyebab - plak bakteri pada sisa makanan Gejala - pembengkakan gusi - rasa sakit dan kemerahan Penanggulangan - Letakkan sebiji cengkeh pada gigi yang bengkak sambil dihisap atau obat pereda nyeri. - Segera pergi ke dokter gigi 3. Periodontitis Hal yang harus diperhatikan - Periodontitis berada sekitar akar gigi - Periodontitis adalah perluasan gingivitis sampai ke tulang penyangga gigi, gigi goyah, dan kemudian lepas Penyebab dan gejala Plak bakteri dari sisa makanan atau sistemik Gejala - Awalnya seperti yang tertera pada gingivitis Penanggulangan - Sehari tiga kali kumur-kumur dengan air rebusan 15 biji cengkeh, air cengkeh dapat ditelan atau obat pereda nyeri. - Setiap hari minum vitamin C 100-250 mg sehari atau setiap hari makan buah yang kaya vitamin C. 4. Stomatitis Hal yang harus diperhatikan - Stomatitis adalah radang pada mukosa mulut - Merupakan gejala penyakit primer atau gejala dari penyakit sistemik. Penyebab - infeksi bakteri atau jamur

Pulpitis

Pulpitis Posted on May 5, 2011 by Dokter Gigi Pulpitis merupakan kelanjutan dari hiperemi pulpa, yaitu bakteri telah menggerogoti jaringan pulpa. Menurut Ingle, atap pulpa mempunyai persarafan terbanyak dibanding bagian lain pada pulpa. Jadi, saat melewati pembuluh saraf yang banyak ini, bakteri akan menimbulkan peradangan awal dari pulpitis akut. Secara hematogen, pulpitis juga dapat terjadi karena tuberkulosis, sifilis, dan lain-lain yang disebut anachorese. Berdasarkan sifat eksudat yang keluar dari pulpa, pulpitis terbagi atas: 1. Pulpitis akut. Secara struktur, jaringan pulpa sudah tidak dikenal lagi, tetapi sel-selnya masih terlihat jelas. Pulpitis akut dibagi menjadi pulpitis akut serosa parsialis yang hanya mengenai jaringan pulpa di bagian kamar pulpa saja dan pulpitis akut serosa totalis jika telah mengenai saluran akar. 2. Pulpitis akut fibrinosa. Banyak ditemukan fibrinogen pada pulpa. 3. Pulpitis akut hemoragi. Di jaringan pulpa terdapat banyak eritrosit. 4. Pulpitis akut purulenta. Terlihat infiltrasi sel-sel masif yang berangsur berubah menjadi peleburan jaringan pulpa. Bergantung pada keadaan pulpa, dapat terjadi pernanahan dalam pulpa: a. Pada beberapa bagian terjadi peleburan jaringan pulpa sehingga terbentuk abses. b. Pernanahan terjadi berkesinambungan sehingga terjadi flegmon pada pulpa yang menghancurkan keseluruhan jaringan pulpa. Berdasarkan ada atau tidak adanya gejala, pulpitis terbagi atas: 1. Pulpitis simtomatis. Pulpitis ini merupakan respons pe-radangan dari jaringan pulpa terhadap iritasi, dengan proses eksudatif memegang peranan. Rasa sakit timbul karena adanya peningkatan tekanan intrapulpa. Rasa sakit ini berkisar antara ringan sampai sangat hebat dengan intensitas yang tinggi, terus-menerus, atau berdenyut. Yang termasuk dalam pulpitis simtomatis adalah: - Pulpitis akut - Pulpitis akut dengan periodontitis apikalis akut/kronis - Pulpitis subakut. Gambaran radiografi memperlihatkan adanya karies yang luas dan dalam, kadang-kadang terjadi sedikit pelebaran ligamen periodontal. Pada pulpitis simtomatis yang disertai periodontitis apikalis terjadi kepekaan terhadap perkusi. Rangsangan panas akan menyebabkan rasa sakit, sebaliknya rasa sakit berkurang dengan adanya rangsangan dingin. Pada stadium awal, gigi menunjukkan kepekaan yang tinggi terhadap tes elektrik, selanjutnya kepekaan ini berkurang sejalan dengan keparahan penyakit. 2. Pulpitis asimtomatis. Merupakan proses peradangan yang terjadi sebagai mekanisme pertahanan dari jaringan pulpa terhadap iritasi dengan proses proliferasi berperan di sini. Tidak ada rasa sakit karena adanya pengurangan dan keseimbangan tekanan intrapulpa. Yang termasuk pulpitis asimtomatis adalah: - Pulpitis kronis ulseratif - Pulpitis kronis hiperplastik - Pulpitis kronis yang bukan disebabkan oleh karies (prosedur operatif, trauma, gerakan ortodonti). Berdasarkan gambaran histopatologi dan diagnosis klinis, pulpitis terbagi atas: 1. Pulpitis reversibel, yaitu vitalitas jaringan pulpa masih dapat dipertahankan setelah perawatan endodonti. Yang termasuk pulpitis reversibel adalah: - Peradangan pulpa stadium transisi - Atrofi pulpa - Pulpitis akut. 2. Pulpitis ireversibel, yaitu keadaan ketika vitalitas jaringan pulpa tidak dapat dipertahankan, tetapi gigi masih dapat dipertahankan di dalam rongga mulut setelah perawatan endodonti dilakukan. Yang termasuk pulpitis ireversibel adalah: - Pulpitis kronis parsialis tanpa nekrosis - Pulpitis kronis parsialis dengan nekrosis - Pulpitis kronis koronalis dengan nekrosis - Pulpitis kronis radikularis dengan nekrosis - Pulpitis kronis eksaserbasi akut. Pulpitis Akut Berdasarkan durasi dan keparahan rasa sakit, pulpitis akut dapat dibagi menjadi: 1. Pulpitis akut serosa. Pulpitis akut serosa adalah peradangan akut pada pulpa gigi yang ditandai dengan sakit paroksimal hilang-timbul yang terjadi terus-menerus. Jika dibiarkan, hal ini akan berlanjut menjadi pulpitis supuratif akut yang kemudian menyebabkan nekrosis pulpa. Gejala pulpitis akut serosa adalah sakit paroksimal yang ditimbulkan oleh perubahan suhu mendadak, terutama karena dingin, makanan yang manis atau asam, masuknya makanan ke dalam kavitas, isapan, juga keadaan berbaring yang menyebabkan terjadinya kongesti pembuluh darah pada pulpa. Nyeri sering menetap sesudah penyebabnya dihilangkan dan hilang-timbul secara spontan tanpa sebab yang jelas. Jika yang terkena adalah gigi atas, rasa sakit dapat berpindah (reffered) ke gigi di sebelahnya, ke daerah pelipis, dan sinus, sedangkan jika gigi belakang bawah yang terkena rasa sakit, rasa sakitnya dapat berpindah ke telinga. Pada tahap ini dapat dilihat ada-nya eksudat yang bersifat serosa. Gejala lain yang paling penting adalah adanya penurunan respons terhadap dingin dan bertambahnya respons terhadap panas. Pada tahap lanjut akan timbul rasa sakit juga nyeri jika diperkusi atau dipalpasi. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala di atas, respons terhadap tes termal dan elektrik, anamnesis, serta inspeksi. Adanya kavitas yang besar, restorasi yang besar, restorasi yang bocor, pulpa yang terbuka, ataupun riwayat trauma, akan membantu diagnosis. 2. Pulpitis akut supuratif. Pulpitis akut supuratif adalah peradangan pulpa akut yang ditandai dengan pembentukan abses pada permukaan pulpa atau di dalam pulpa. Gejalanya berupa rasa sakit sangat hebat dan umumnya menusuk-nusuk, berdenyut, atau seperti gigi yang ditekan dengan kuat sekali. Pasien sering terbangun tengah malam karena sakitnya dan selalu marah dengan tindakan apa pun yang dilakukan terhadapnya. Rasa sakit bertambah dengan adanya rangsangan panas, kadang-kadang dapat berkurang oleh rangsangan dingin, kemudian rasa sakit akan timbul kembali dan bertambah hebat. Jika absesnya superfisial dan dentin yang karies dibuang dengan ekskavator, tetesan pus (nanah) akan terlihat melalui kavitas tersebut sesudah tetesan darah, tindakan ini dapat mengurangi rasa sakit. Jika absesnya terletak lebih dalam, dapat dilakukan eksplorasi permukaan pulpa dengan instrumen yang tajam tanpa rasa sakit karena ujung saraf telah mati. Jika proses ini dilanjutkan sampai instrumen mencapai pulpa bagian dalam, rasa sakit akan timbul yang diikuti dengan aliran darah bercampur nanah. Ulserasi umumnya terletak superfisial. Bakteri yang membentuk nanah akan mencairkan jaringan pulpa dan mengubahnya menjadi nanah yang akhirnya akan mendorong terjadinya degenerasi total dan kerusakan pulpa. Pada tahap awal, keadaan ini hanya mengenai tanduk pulpa saja. Pulpitis Subakut Merupakan eksaserbasi akut yang ringan dari pulpitis kronis. Ditandai dengan rasa sakit yang sedang dan hilang-timbul. Istilah subakut digunakan pada kasus yang sulit dikategorikan akut atau kronis. Pulpitis Kronis Pulpitis kronis dapat dibagi menjadi: 1. Pulpitis kronis ulseratif. Ditandai dengan pembentukan ulkus pada permukaan pulpa di daerah yang terbuka. Keadaan ini umumnya terjadi pada pulpa muda atau pulpa tua yang sanggup menahan proses infeksi subklinis. Gejalanya adalah rasa sakit yang biasanya tidak begitu hebat, bahkan tidak ada rasa sakit sama sekali, kecuali ada makanan masuk ke dalam kavitas. Selain itu, respons terhadap tes termal dan elektrik akan menurun. Biasanya terdapat pada pulpa yang terbuka dan akan tetap dalam fase kronis selama kavitas tetap terbuka. 2. Pulpitis kronis hiperplastik. Merupakan peradangan pulpa yang terbuka, ditandai dengan terjadinya jaringan granulasi dan epitel karena adanya iritasi yang ringan dalam waktu lama. Terlihat di sini bahwa jumlah dan besar sel juga bertambah. Keadaan ini disebut juga polip pulpa. Gejalanya biasanya tidak jelas, kecuali waktu menelan ketika tekanan gumpalan makanan akan menyebabkan rasa sakit. Respons terhadap perubahan termal lemah atau tidak ada sama sekali, kecuali pada rangsangan dingin yang ekstrem, misalnya etil klorida.

LUBANG GIGI

LUBANG GIGI Salah satu masalah gigi yang paling sering terjadi adalah gigi berlubang. Menurut penelitian tim Riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan pada 2007, sebanyak 71 persen masyarakat Indonesia mengalami masalah karies atau gigi berlubang. Masalah gigi berlubang dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Caranya, cukup dengan melakukan kebiasaan menyikat gigi setelah makan serta membatasi makanan manis dan lengket. Ketika anda mengkonsumsi makanan manis, maka kandungan gula pada makanan itu akan menempel pada kerak gigi dan jelas akan menimbulkan bibit gigi berlubang ( ini terjadi dalam kurun waktu 2 menit ). Jadi bagi anda para penggila permen, coklat , dan semua makanan yang manis sebaiknya anda dengan seksamam membaca artikel ini. Karena percaya atau tidak gigi berlubang mempunyai akibat yang fatal jika kita tidak peduli. Banyak orang menganggap gigi yang berlubang disebabkan oleh ulat. Teori salah ini bertahan hingga tahun 1700-an hingga Willoughby Miller seorang dokter gigi Amerika yang bekerja di Berlin University menemukan penyebab gigi berlubang. Ia menemukan bahwa lubang gigi disebabkan oleh bakteri dan gula. Bakteri akan mengubah gula dari sisa makanan menjadi asam yang menyebabkan lingkungan gigi menjadi asam (lingkungan alami gigi adalah basa) dan asam inilah yang membuat lubang kecil pada email gigi. Saat lubang terjadi pada email gigi, belum dirasakan sakit atau nyeri. Tetapi, lubang kecil pada email selanjutnya dapat menjadi celah sisa makanan dan adanya bakteri akan membuat lubang semakin besar dan melubangi dentin. Pada saat itulah akan terasa linu pada gigi saat makan. Bila dibiarkan, lubang akan sampai pada lubang saraf sehingga kita akan mulai merasakan nyeri atau sakit gigi. Proses ini akan berlangsung sampai gigi menjadi habis dan hanya tersisa akar gigi. Saat gigi berlubang maka didalamnya ada infeksi terhadap gigi. apabila tida ditambal segera maka akan mengakibatkan infeksi yang semakin dalam terhadap gigi itu, lalu menjalar kedalam rongga syaraf dan menyebabkan timbulnya abses diujung akar gigi. Abses gigi adalah kumpulan nanah YANG DIAKIBATKAN dari infeksi yang terjadi pada rongga syaraf gigi yang rasa sakitnya sangat luar biasa. Jika masih terus terjadi infeksi pada rongga syaraf gigi maka gigi berlubang akan mengakibatkan beberapa penyakit diantaranya : tanggalnya gigi yang berlubang tadi mediastinitis ( Peradangan pada dada ) sepsis ( peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi ) facial cellulitis, Ludwigs angina ( penyebaran infeksi kedalam jaringanlunak misalnya jantung, hati dan lainya ) osteomyelitisof the jaw ( Penyebaran infeksi kedalam tulang rahang gigi ) penyebaran lainya kan mengakibatkan abses otak ( infeksi pada otak manusia ) endocarditis ( peradangan yang terjadi pada lapisan jantung, otot jantung dan katup jantung ) pnemonia ( radang paru paru ) Untuk itu, biasakan membawa sikat gigi kemanapun pergi. Jadi, setelah makan siang atau makan-makanan manis dan lengket Anda bisa segera menyikat gigi untuk menghilangkan bakteri penyebab gigi berlubang. Konsumsi makanan yang banyak mengandung kalsium dan mineral seperti susu juga bisa mencegah gigi berlubang. Saat gigi sedang bekerja mengolah makanan mineral dan kalsium pada gigi ikut terkikis. Untuk menutup kembali bagian yang terkikis itu, maka kita harus mengonsumsi makanan yang mengandung klasium dan mineral tinggi. Mulailah membiasakan diri menyikat gigi sesudah makan. Jika gigi terlanjur berlubang, segera periksakan ke Unit Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut. Jangan menunggu hingga terasa nyeri. Lakukan juga pemeriksaan gigi secara rutin minimal setiap enam bulan sekali. Ketika dideteksi lubang gigi dangkal, masih memungkinkan dilakukan penambalan sebagai langkah perawatan. Namun, jika Anda memiliki lubang gigi yang sudah menembus saraf, dengan abses (nanah) dalam tulang rahang, biasanya dokter akan menganjurkan untuk melakukan perawatan saluran akar. Prinsipnya, perawatannya adalah menghilangkan sumber infeksi, membentuk dan membersihkan saluran akar, kemudian diisi dengan bahan khusus, supaya tidak ada ruang kosong dan mencegah kuman masuk ke dalam tulang rahang. Namun, mungkin karena saking tidak kuatnya menahan nyeri gigi, tidak sedikit pasien yang ingin giginya secepatnya dicabut. Padahal, kendati lubang pada gigi sudah mencapai akar, jika masih ada jaringan sehat, pasien tidak perlu menjalani operasi pencabutan gigi. Jika seluruh jaringan gigi yang rusak dan membusuk diangkat tuntas, rasa sakit yang sebelumnya dialami, akan hilang seketika, Jadi, jika gigi masih bisa dipertahankan, sebaiknya jangan sembarang dicabut. Apalagi, bila gigi yang sudah tanggal itu tidak segera diganti. Karena, ruang kosong pada gusi lama kelamaan akan mengganggu keseimbangan pengunyahan. Misalnya, Anda terpaksa mengunyah pada satu sisi, yang akan berdampak pada kerusakan sendi rahang. Kelainan ini bisa ditandai ketika membuka dan menutup mulut terdengar suara ‘klak’, ‘klak’ pada sendi rahang. Bila dibiarkan bisa-bisa rahang tidak bisa menutup, setelah membuka lebar, misalnya ketika menguap. Anda tidak ingin hal itu terjadi, bukan? Selepas perawatan saluran akar selesai, masih ada satu tahap lagi yang diperlukan, yaitu pembuatan restorasi (tambalan atau mahkota tiruan). Restorasi ini penting untuk mengembalikan bentuk, fungsi dan melindungi gigi yang sudah dirawat agar dapat bertahan seterusnya dalam mulut. Nah, jika semua masalah gigi Anda sudah ditangani tuntas, langkah selanjutnya adalah merawat gigi secara tepat, dengan cara menggosok gigi minimal 2 kali sehari. Setelah sarapan dan sebelum tidur. Menggosok gigi sebelum tidur penting sekali. Sebab, selama tidur tidak ada aktivitas sehingga proses pembusukan akan lebih cepat terjadi. Namun, ada pendapat lain yang mengatakan, jangan langsung menggosok gigi sehabis makan. Mengapa? Setelah makan, hasil fermentasi sisa makanan berupa senyawa bersifat asam dan membuat lingkungan sekitar gigi bersuasana asam. Dalam beberapa menit derajat keasaman tadi akan meningkat. Bila menyikat gigi pada saat derajat keasaman dalam mulut masih pada tingkat kritis, ternyata dapat memicu dekalsifikasi (hilangnya garam kalsium) pada email gigi, yang diduga bisa mempercepat kerusakan gigi. Jadi, sebaiknya tunda menyikat gigi segera setelah makan, setidaknya sekitar 20-30 menit sesudah makan. Langkah yang umumnya akan diambil dokter gigi adalah menambal gigi yang rusak, bila lubangnya belum terlalu besar. Tetapi, bila kita merasakan sakit gigi, proses penambalan tidak dapat langsung dilakukan karena dengan demikian gas dalam gigi tidak dapat keluar. Dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit atau akan mematikan saraf gigi agar kita tidak tersiksa dengan rasa sakitnya. Pada kunjungan selanjutnya barulah gigi akan dibersihkan dan ditambal sementara, penambalan secara permanen dilakukan pada kunjungan berikutnya lagi. Bila lubang terlalu besar dan tidak memungkinkan untuk ditambal, berarti gigi harus dicabut. Sama seperti proses penambalan gigi, maka gigi juga tidak dapat langsung dicabut saat gigi masih terasa sakit. Hal ini disebabkan saat kita merasakan sakit gigi, maka obat anestesi (obat kebal agar tidak terasa sakit saat gigi dicabut) tidak dapat menembus akar gigi, sehingga saat dicabut akan menyebabkan sakit yang luar biasa. Proses pencabutan gigi baru bisa dilakukan saat gigi sudah tidak terasa sakit dan untuk menghilangkan rasa sakit dokter akan mematikan saraf gigi. Topik Untuk Artikel Ini: proses penambalan gigi, prosedur penambalan gigi, tahap penambalan gigi, Cara cabut gigi agar tidak sakit, prosedur pencabutan gigi pdf, indikasi gigi yang akan ditambal pdf, akar gigi patah saat dicabut, prosedur pencabutan akar gigi susu yang menembus gusi, rasa cabut gigi permanen, rasa sakit cabut gigi untuk kawat gigi, syarat gigi harus dicabut, tahapan cabut syaraf gigi, prosedur kerja penambalan gigi, peosedur penambalan gigi, penambalan gigi pasca kegagalan cabut gigi

Minggu, 05 Februari 2012

KARANG GIGI

KARANG GIGI
Karang gigi atau "kalkulus gigi" terbuat dari plak dan zat kapur yang berada di air liur. Plak sendiri terdiri dari lapisan bening di gigi ( perikel ) dan kuman. Di dalam mulut kita terdapat lebih dari 350 jenis kuman yang dapat menyebabkan karies. Jika di gigi atau sela-sela gigi terdapat banyak makanan yang tidak di bersihkan maka kuman akan mencerna makanan tersebut, lama-kelamaan akan menyebabkan karang gigi. Karang gigi melekat erat dengan gigi dan hanya bisa di bersihkan dengan scaller, atau alat ekstraktor oleh dokter gigi. Warna karang gigi mula-mula kuning, lama-kelamaan dapat berwarna coklat atau kehitaman sesuai dengan kebiasaan seperti merokok atau minum kopi. Karang gigi dapat menyebabkan : 1. Gigi goyang dan mudah tanggal karena penurunan gusi, 2. Gusi bengkak, gusi berdarah terutama saat menyikat gigi, 3. Halitosis (bau mulut), 4. Lobang Gigi.

Empat Jenis Gigi

Empat Jenis Gigi Posted on March 16, 2011 by Dokter Gigi Gigi-geligi yang ada di mulut kamu termasuk golongan gigi heterodont karena bentuknya bermacam-macam dan fungsinya pun berbeda-beda. Selain heterodont, ada pula makhluk yang memiliki gigi homodont karena semua giginya mempunyai bentuk yang sama, misalnya burung dan ikan. Secara umum gigi kamu bisa dibagi menjadi empat jenis: Gigi insisif atau gigi seri Gigi ini berbentuk persegi panjang, dan berfungsi untuk memotong makanan. Gigi insisif terletak di bagian paling depan di tengah lengkung gigi, ada empat buah di rahang atas maupun di rahang bawah. Gigi kaninus atau gigi taring Gigi taring berada di sebelah gigi insisif. Gigi ini berbentuk lebih panjang dengan ujung yang runcing. Gigi taring berfungsi untuk mengoyak atau menyobek dan memotong makanan. Gigi taring berjumlah empat buah, dua di rahang atas dan dua di rahang bawah. Gigi premolar atau gigi geraham kecil Di belakang gigi kaninus ada gigi premolar. Bentuk gigi premolar di rahang atas agak berbeda dengan premolar di rahang bawah. Premolar rahang atas mempunyai dua bonjol, sedangkan premolar rahang bawah hampir mirip dengan kaninus namun bonjolnya gak runcing dan bentuknya juga lebih besar dari gigi kaninus. Totalnya gigi premolar ada delapan buah, empat di rahang atas dan empat di rahang bawah. Gigi premolar berfungsi untuk menyobek dan membantu menghaluskan makanan. Gigi molar atau gigi geraham besar Gigi molar berada di belakang gigi premolar. Bentuknya seperti kotak dan ukurannya besar. Gigi molar merupakan gigi yang paling berperan dalam proses penghalusan makanan. Totalnya ada dua belas buah, enam di rahang atas dan enam di rahang bawah. Terkadang gigi molar yang paling belakang atau biasa disebut dengan nama bungsu gak muncul, sehingga jumlah gigi molar hanya delapan buah. Orang bule’ menyebut gigi molar bungsu dengan nama wisdom teeth. Karena gigi ini muncul ketika seseorang dianggap lebih dewasa dan bijaksana yaitu sekitar umur 20-an.

Buruk Nafas

Buruk Nafas-Apa Delusional halitosis Posted on August 9, 2010 by Dokter Gigi halitosis Frasa delusi agak cukup jelas, delusi artinya sesuatu yang hanya dalam pikiran Anda, dan makna buruk nafas mulut berbau. Jadi, apa yang halitosis delusional? Pikiran atau rasa takut bahwa Anda memiliki bau mulut ketika pada kenyataannya Anda tidak. halitosis Delusional mempengaruhi sekitar 1% dari populasi atau kurang, sehingga tidak gangguan umum, namun, ini berpikir bahwa mayoritas pasien yang mencari pengobatan untuk halitosis memiliki delusi halitosis-dengan kata lain, mereka percaya bahwa mereka mengalami masalah saat mereka benar-benar tidak. Pertanyaan tentang apa yang mungkin timbul halitosis delusi ketika seseorang mempertimbangkan delusi fisik yang lebih umum seperti kutu kulit delusi oleh serangga, dan gangguan dismorfik tubuh, di mana orang berpikir bahwa tangan mereka atau anggota tubuh tidak benar-benar mereka, atau terus-menerus kecewa dengan mereka sendiri terlihat. Orang dengan tubuh dismorfik gangguan bisa menjadi kecanduan bedah plastik atau prosedur seperti lainnya. gangguan Tubuh dismorfik juga dapat memanifestasikan dirinya dengan pikiran bahwa ada sesuatu yang salah dengan tubuh seseorang ketika tidak ada. Seorang penderita dapat menjadi terobsesi dengan pikiran-pikiran ke titik mengunjungi dokter terus-menerus dan tidak perlu. Jadi, apa yang halitosis delusi sehubungan dengan delusi fisik lainnya? Sebuah pikiran yang sangat nyata bahwa nafas sangat buruk yang membuat yang sakit atau membuat orang lain sakit. Sama seperti seseorang dengan pikiran delusional kulit seseorang yang penuh dengan serangga benar-benar melihat dan merasa orang serangga, penderita halitosis delusi benar-benar bau apa yang mereka pikir bau mulut. Apakah halitosis Delusional sebuah Fobia Benar? Ketika membicarakan apa yang halitosis delusi, penting untuk diingat bahwa ini sangat mirip atau identik dengan halitophobia, membuang rasa takut karena Anda pikir Anda memiliki buruk nafas. Dua pergi tangan-di-tangan. Ketika Anda memahami apa yang halitosis delusi, Anda memahami bagaimana seseorang dengan gangguan ini dapat mengembangkan fobia terhadap membuang atau berbicara. Fobia tidak bisa dianggap enteng. Bayangkan ada ketakutan yang nyata bahwa kebanyakan orang-takut ketinggian, takut ular, takut tempat tertutup, dan sebagainya. Tidak seorang pun dengan mudah akan mengabaikan ketakutan orang lain ular begitu mudah. Ketika mempertimbangkan apa yang halitosis delusi, menyadari bahwa rasa takut bisa sama seperti nyata dan melemahkan. Tidak ada waktu ketika Anda tidak bernapas dan mengeluarkan napas. Memiliki rasa takut dari mulut sendiri dan napas dapat merusak dan membuat satu hampir tak mampu. Apakah Kualitas Penderita halitosis Delusional ‘Hidup? Delusional halitosis dapat menjadi fobia berkembang sepenuhnya dan dapat mulai mengganggu pekerjaan atau kehidupan pada umumnya. Beberapa yang memiliki fobia ini menghindari pekerjaan dan situasi sosial lainnya secara umum. Mereka mungkin kehilangan pekerjaan mereka dan memiliki kesulitan dengan hubungan fisik yang intim. Mereka menghindari situasi sosial yang membawa mereka ke dalam kontak dekat dengan orang lain. Ketika menanyakan apa yang halitosis delusi dalam hal kualitas hidup, ingatlah bahwa beberapa dengan gangguan ini telah ditemukan melecehkan produk kebersihan mulut, overusing obat kumur dan bilasan. Beberapa begitu terobsesi dengan membersihkan gigi mereka bahwa mereka floss dan sikat sampai mereka mentah dan berdarah. Banyak pengobatan diulang mencari bau mulut, membuat mereka menjadi over-dirawat oleh dokter. Sejak bahan kimia keras, obat kumur dan bilasan dapat benar-benar kering mulut dan memperburuk masalah lisan dan menyebabkan bau mulut, ini menjadi sebuah lingkaran yang tak pernah berakhir pengobatan, fobia, pengobatan, fobia, dan seterusnya. Ketika mempertimbangkan apa yang halitosis delusional ‘risiko dalam hal kesehatan fisik, Anda melihat berapa banyak kerusakan yang dapat dilakukan untuk gigi dan gusi, dan ketika hal ini terjadi, itu tidak jarang mulut menjadi terinfeksi dan kehilangan gigi terjadi. Buka dan luka luka mulut adalah alasan untuk pembiakan bakteri dan infeksi. Apakah halitosis Delusional dan Sindrom Reference Olfactory? Referensi Olfactory Sindrom (oralit) adalah perhatian terlalu berlebihan untuk bau badan seseorang, dan delusi halitosis bisa masuk ke dalam kategori ini. Orang dengan oralit yakin bahwa mereka memiliki bau badan busuk atau berlebihan, meskipun ada bukti atau keyakinan yang bertentangan dengan itu. Mereka juga dapat memiliki rasa malu, malu, menghindari gangguan sosial, stres, depresi dan sejenisnya. Jadi ketika meminta apa yang halitosis delusi, ada baiknya untuk diingat bahwa itu mungkin hanya sebuah cabang atau manifestasi dari oralit, dan kedua dapat dianggap sebagai hal yang sama. Oralit dan delusi halitosis kadang-kadang juga dianggap manifestasi dari tubuh dismorfik gangguan, atau sedang terobsesi dengan pikiran bahwa ada sesuatu yang salah dengan tubuh seseorang ketika ada sebenarnya tidak. Apa halitosis Delusional ‘Pengobatan? Ini menyedihkan bahwa hanya segelintir dokter telah membahas masalah ini dan mengakui kebutuhan untuk perawatan. Banyak pasien yang diberhentikan, sebagaimana orang-orang dengan fobia yang berada di luar norma. Namun, ketika membahas apa yang halitosis delusi dan menyadari kesulitan yang penderita yang dapat memiliki dalam kehidupan sehari-hari, dan menyadari bahwa ini adalah benar-fobia ditiup, dokter kemudian akan mengambil langkah pertama menuju mengobati dengan benar. Banyak orang dengan fobia diobati dengan obat anti-kecemasan atau antidepresan. Xanax Prozac dan dua resep populer untuk mereka yang depresi atau kecemasan, dan keduanya tampaknya bekerja dengan baik untuk sebagian besar pasien. Namun, ada risiko ketergantungan dengan baik, sehingga Anda akan perlu membuat keputusan tentang apakah Anda ingin mengambil risiko itu, dan pastikan Anda selalu berkomunikasi dengan dokter Anda. Ketika mempertimbangkan apa yang halitosis delusional ‘pilihan pengobatan tanpa obat-obatan, terapi kognitif perilaku, atau pelatihan diri untuk berpikir dan merasa berbeda, juga dapat berhasil. Pasien diajarkan untuk berpikir secara berbeda tentang situasi atau keadaan yang memberikan mereka rasa takut, dan belajar untuk berbicara diri dari fobia mereka, sehingga untuk berbicara. Hanya dokter atau terapis berhasil dapat memperlakukan mereka dengan halitosis delusional. Jika mencari dokter, pastikan dia benar-benar mengerti apa yang halitosis delusi dan bersedia untuk mengobatinya bukan memberhentikan, atau bahwa ia memiliki spesialisasi dalam semua jenis fobia.

Sabtu, 04 Februari 2012

Hiperemi Pulpa


Hiperemi pulpa adalah penumpukan darah secara berlebihan pada pulpa, yang disebabkan oleh kongesti vaskular. Hiperemi pulpa ada dua tipe:

1. Arteri (aktif), jika terjadi peningkatan peredaran darah arteri.
2. Vena (pasif), jika terjadi pengurangan peredaran darah vena.

Jadi, hiperemi pulpa merupakan penanda bahwa pulpa tidak dapat dibebani iritasi lagi untuk dapat bertahan sebagai suatu pulpa yang tetap sehat.

Hiperemi pula dapat disebabkan oleh:
1. Trauma, seperti oklusi traumatik, syok termal sewaktu preparasi kavitas, dehidrasi akibat penggunaan alkohol atau kloroform, syok galvanik, iritasi terhadap dentin yang terbuka di sekitar leher gigi.
2. Kimiawi, seperti makanan yang asam atau manis, iritasi terhadap bahan tumpatan silikat atau akrilik, bahan sterilisasi dentin (fenol, H2O2, alkohol, kloroform).
3. Bakteri yang dapat menyebar melalui lesi karies atau tubulus dentin ke pulpa, jadi dalam hal ini sebelum bakterinya masuk ke jaringan pulpa, tetapi baru toksin bakteri.

Gejala
Hiperemi pulpa bukanlah penyakit, tetapi merupakan suatu tanda bahwa ketahanan pulpa yang normal telah ditekan sampai kritis. Hiperemi pulpa ditandai dengan rasa sakit yang tajam dan pendek. Umumnya rasa sakit timbul karena rangsangan air, makanan, atau udara dingin, juga karena makanan yang manis atau asin. Rasa sakit ini tidak spontan dan tidak berlanjut jika rangsangan dihilangkan.

Diagnosis
Hiperemi pulpa didiagnosis melalui gejalanya dan pemeriksaan klinis. Rasa sakit tajam dan berdurasi pendek, berlangsung beberapa detik sampai kira-kira 1 menit, umumnya hilang jika rangsangan disingkirkan. Pulpa yang hiperemi, peka terhadap perubahan temperatur, terutama rangsangan dingin. Rasa manis umumnya juga menyebabkan rasa sakit.

Pemeriksaan visual dan riwayat sakit pada gigi tersebut harus diperhatikan, misalnya apakah terdapat karies, gigi pernah ditumpat, terdapat fraktur pada mahkota gigi, atau oklusi traumatik. Pada pemeriksaan perkusi, gigi tidak peka walaupun kadangkadang ada respons ringan. Hal ini disebabkan oleh vasodilatasi kapiler di dalam pulpa. Terhadap tes elektrik, gigi menunjukkan kepekaan yang sedikit lebih tinggi daripada pulpa normal. Gambaran radiografi menunjukkan ligamen periodontal dan lamina dura yang normal dan pada gambaran ini dapat dilihat kedalaman karies.

Hiperemi pulpa harus dibedakan dengan hipersensitivitas dentin walaupun keduanya termasuk pulpitis reversibel. Hipersensitivitas dentin disebabkan oleh dua faktor, yaitu:
a. Transmisi rasa sakit melalui tubulus dentin yang terbuka.
b. Ambang rasa sakit yang rendah akibat vasodilatasi kapiler yang kronis atau peradangan lokal.

Hipersensitif dentin, kadang-kadang disebut juga dengan iritatio pulpa.

Anatomi Gigi


Anatomi Gigi
Posted on April 30, 2011 by Dokter Gigi

Gigi kamu terdiri dari dua macam jaringan, ada jaringan keras di luarnya yaitu email dan dentin serta jaringan lunak di dalamnya yaitu pulpa. Email merupakan jaringan keras pelindung gigi yang menutupi seluruh permukaan mahkota gigi. Jaringan yang berwarna putih ini merupakan jaringan yang paling keras di dalam tubuh kamu, bahkan lebih keras dibanding tulang. Email gak mempunyai kemampuan untuk tumbuh kembali. Jadi, sekali rusak maka email gak akan bisa kembali seperti semula.

Berbeda dengan email, dentin yang berwarna kuning dan lebih lunak dibanding email ini memiliki kemampuan untuk tumbuh. Namun pertumbuhannya bukan mengarah ke luar permukaan gigi, melainkan ke arah pulpa di dalamnya sehingga ukuran gigi gak mungkin bertambah besar karena pertumbuhan dentin. Pertumbuhan ini akan terus berlangsung sepanjang hidup kamu. Semakin bertambah usia kamu, maka ruangan pulpa di dalam gigi akan semakin menyempit karena dentin yang terus menebal ke dalam.

Di dalam dentin terdapat saluran-saluran mikroskopis yang disebut sebagai tubulus dentin. Tubulus dentin ini berisi cairan dan berjalan dari permukaan rongga pulpa ke arah email dan sementum.
Gigi yang berlubang mengakibatkan permukaan dentin dan tubulusnya ini terbuka. Apabila tubulus dentin yang terbuka ini diberi rangsangan seperti rangsang dingin, panas, makanan manis dan asam, ataupun sentuhan, maka hal ini akan mengakibatkan terjadinya pergerakan cairan di dalam tubulus yang akan merangsang saraf di dalam pulpa. Hal inilah yang menyebabkan gigi berlubang terasa linu apabila kita makan dan minum yang dingin, panas, manis, ataupun asam serta apabila lubang gigi tersebut kemasukan makanan.

Bagian paling dalam dari gigi disebut pulpa. Bagian gigi ini mempunyai peran yang penting dalam pertumbuhan dentin. Pulpa merupakan jaringan lunak yang di dalamnya terdapat jaringan ikat, limfe, saraf, dan pembuluh darah. Limfe, saraf dan pembuluh darah masuk ke dalam gigi melalui suatu lubang kecil yang berada di ujung akar gigi yang disebut foramen apikal. Pembuluh darah berperan dalam memberikan nutrisi kepada gigi sehingga gigi tetap kuat dan sehat, sedangkan saraf berperan dalam menghantarkan rangsang dari luar gigi ke otak kamu sehingga kamu bisa tahu kalo ada kerusakan di gigi kamu.

Apabila jaringan pulpa kamu mati akibat infeksi dari bakteri yang masuk melalui lubang gigi, maka pembuluh darah gak bisa lagi memberikan nutrisi kepada gigi. Gigi pun menjadi rapuh dan mudah hancur. Kamu juga gak akan merasakan linu pada gigi kamu karena jaringan sarafnya juga sudah mati.
Ruangan berisi pulpa yang berada di mahkota gigi disebut kamar pulpa, sedangkan ruangan pulpa yang terdapat di bagian akar gigi disebut sebagai saluran akar. Apabila pulpa terinfeksi, maka seluruh jaringan pulpa harus dibuang agar infeksi gak menyebar dan kedua ruangan pulpa yang kosong ini nantinya akan diisi oleh dokter gigi dengan suatu bahan pengisi dan obat-obatan.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More